VISI.NEWS – Penggunaan alat tes antigen corona bekas diduga terjadi di Bandara Kualanamu, Deliserdang, Sumatra Utara (Sumut). Penggunaan alat tes bekas itu dinilai MUI tak boleh terjadi jika merugikan warga.
Ketua Dewan Pertimbangan MUI Medan Prof M Hatta mengatakan pihak Kimia Farma selaku pengelola laboratorium tes antigen di Bandara Kualanamu harus memberi penjelasan soal efek penggunaan alat tes bekas itu. Jika secara medis merugikan, hal itu bertentangan dengan ajaran Islam.
“Kalau pandangan agama tergantung sekali pada penjelasan itu. Kalau memang itu bisa memudaratkan orang lain, Nabi dalam hadisnya mengatakan jangan ada pekerjaan kita itu yang dapat mengakibatkan darurat, artinya kemudaratan, kejelekan. Tidak boleh ada yang kita lakukan itu mendatangkan keburukan,” ujar Hatta, Kamis (29/4/2021), seperti dilansir detik.com.
Dia mengatakan peristiwa ini sangat mengecewakan. Dia menilai pihak yang menggunakan alat tes antigen bekas telah mengkhianati warga.
“Kalau benar terjadi dan itu dapat menjadi sebuah mudarat, tentu saja kami kecewa sekali. Karena masyarakat berharap sesuatu mendatangkan kebaikan, tapi ternyata dikhianati kalau seperti itu,” ujarnya.
Sebelumnya, polisi menggerebek laboratorium yang dikelola pihak Kimia Farma di Bandara Kualanamu. Ada enam orang yang diamankan dari lokasi itu.
Polisi juga menyita ratusan alat tes antigen bekas yang diduga akan dipakai lagi. Menurut polisi, alat tes antigen yang sudah dipakai itu dicuci, lalu dikemas untuk dipakaikan lagi ke pasien lain. Alat tes tersebut berupa alat untuk mengambil sampel swab yang dimasukkan ke hidung pasien.
Pihak Kimia Farma telah buka suara. Mereka berjanji menindak tegas karyawannya jika terbukti bersalah.
“Terkait kasus yang ada, pada dasarnya kami mendukung dan men-support penuh proses pemeriksaan dan penyidikan yang dilakukan oleh kepolisian terkait dugaan penggunaan bahan medis habis pakai secara ulang,” kata Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostik Adil Bulqini kepada wartawan di kantor Angkasa Pura, Kualanamu, Rabu (28/4).
Pihak Bandara Kualanamu juga menyetop sementara kerja sama tes antigen dengan Kimia Farma. Keputusan itu kerja sama dilanjutkan atau tidak menunggu hasil pemeriksaan terkait dugaan adanya penggunaan peralatan anti gen bekas.
“Sementara memang kita setop karena ini artinya dalam pemeriksaan ya. Nanti tindak lanjutnya akan diputuskan kembali setelah ada putusan dari hasil pemeriksaan. Sementara ini tidak beroperasi dulu,” kata Plt Executive General Manager (EGM) Bandara Kualanamu Agoes Soepryanto kepada wartawan di kantor Angkasa Pura.
@fen