Musim Pancaroba, Waspadai 5 Penyakit yang Rentan Terjadi

Editor Musim pancaroba tiba, waspadai 5 penyakit yang rentan terjadi./via bandung.go.id/ist.
Silahkan bagikan

VISI.NEWS | KOTA BANDUNG – Saat memasuki musim pancaroba, disarankan untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan. Hal tersebut menjadi penting dilakukan sebagai langkah mencegah berbagai jenis penyakit yang rentan terjadi selama pergantian musim.

Musim pancaroba dapat dikenali dengan cuaca menjadi lebih dingin, lebih kering, dan menjadi lebih lembap dari biasanya.

Kondisi seperti itu yang menyebabkan beberapa hewan musim pancaroba dapat berkembang biak, salah satunya nyamuk Aedes Aegypti dan virus Influenza.

Pergantian musim juga identik dengan perubahan kecepatan angin menjadi berembus lebih kencang. Oleh karenanya, memudahkan virus dan bakteri masuk ke dalam tubuh sehingga membuat imunitas atau daya tahan tubuh melemah.

Jika daya tahan tubuh lemah maka rentan terkena penyakit infeksi saat musim peralihan.

Berikut ini adalah lima penyakit yang rentan muncul saat musim pancaroba:

1. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Kasus demam berdarah dengue akan mengalami peningkatan ketika memasuki musim pancaroba.

Hal ini dapat terjadi karena nyamuk penyebab DBD lebih mudah berkembang biak ketika musim hujan dan kebersihan lingkungan yang tidak dijaga.

Kepala Puskesmas Suryalaya Kota Bandung, dr. Ferry Kadarusman mengatakan, penyakit DBD disebabkan oleh nyamuk yang memiliki virus.

“Penyakit DBD disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti, kemudian mengandung virus yang masuk ke dalam daya tahan tubuh sehingga membuatnya lemah,” katanya.

Artinya demam berdarah dengue disebabkan oleh gigitan nyamuk sehingga membuat imunitas tubuh menurun.

Agar terhindar dari DBD, kita wajib meminimalisasi perkembangbiakan nyamuk.

Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan 3M yaitu menguras dan menutup tempat penampungan air serta mendaur ulang barang-barang bekas sehingga tidak terjadi penumpukan.

2. Chikungunya

Baca Juga :  TIPS: Begini Cara Periksa Oximeter Asli atau Palsu

“Penyakit virus ini sama seperti DBD dan Zika dalam hal penularannya melalui gigitan nyamuk, kemudian gejalanya pun serupa dengan DBD seperti demam, sakit kepala, nyeri sendi dan kelelahan,” ujar dr. Ferry Kadarusman, M.Kes.

Komplikasi penyakit yang disebabkan oleh virus chikungunya dapat meliputi penyakit hepatitis, penyakit ginjal akut, mielitis atau gangguan saraf.

Hal ini dapat menjadi lebih berisiko untuk bayi baru lahir yang memiliki kondisi medis bawaan.

Pencegahan penyakit chikungunya sama halnya seperti pencegahan penyakit DBD, yaitu dengan menerapkan 3M serta meningkatkan imunitas tubuh dengan mengonsumsi vitamin C.

3. Zika

Penyakit ini bergejala demam, sakit kepala, gatal, ruam kulit, nyeri otot dan sendi serta mata merah. Sama halnya dengan DBD, virus zika umumnya ditularkan melalui gigitan nyamuk.

Namun virus zika penularannya lebih luas sebab dapat ditularkan dari ibu hamil yang terpapar virus zika ke janin dan bisa menyebabkan bayinya menderita mikrosefali.

Pengobatan terhadap pengidap demam zika dapat berupa pemberian cairan untuk mencegah dehidrasi, obat pereda rasa sakit untuk sakit kepala dan demam serta istirahat yang cukup.

Virus zika dapat dicegah dengan melakukan gaya hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan.

4. ISPA

Salah satu penyakit yang sering terjadi saat musim peralihan adalah infeksi saluran pernapasan akut atau biasa dikenal sebagai ISPA.

ISPA paling sering disebabkan oleh virus dan ditularkan oleh orang yang terinfeksi melalui batuk atau bersin.

ISPA lebih rentan dialami oleh balita, karena sistem imun tubuhnya belum terbentuk sempurna untuk melawan dan merespons infeksi.

Selain balita, orang dewasa menjadi rentan terpapar jika imun tubuhnya sedang lemah.

Gejala ISPA yang biasanya timbul adalah sakit tenggorokan, hidung tersumbat, demam, kelelahan, pusing, hingga sesak napas.

Baca Juga :  Fakta-fakta Menarik Liga 1 Pekan ke-33, Ada 7 Tim yang Mandul dan Penentuan Sang Juara serta Runner-up

Penyakit ISPA dapat sembuh dengan sendirinya. Pencegahan utama penyakit ISPA adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan.

5. Batuk Pilek

Penyakit yang umum terjadi saat musim pancaroba salah satunya adalah batuk pilek. Perubahan cuaca menjadikan orang-orang lebih sering keluar rumah sehingga penyebaran virus Influenza semakin luas.

Penyakit ini ditandai dengan hidung tersumbat, hidung meler hingga demam.

Gejala ini bisa sembuh dengan beristirahat yang cukup, banyak minum air putih serta menggunakan masker agar mencegah penularan.

Agar tidak mudah terpapar penyakit musim pancaroba, disarankan untuk rutin menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan gaya hidup sehat. Apabila mengalami keluhan medis saat musim pancaroba segera periksakan diri ke dokter. @fen/sumber: bandung.go.id

Fendy Sy Citrawarga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Kepala Kesbangpol Ingatkan Buat LPJ-nya, 27 LSM dan Ormas di Kab. Bandung Dapat Dana Hibah

Rab Jul 20 , 2022
Silahkan bagikanVISI.NEWS | BANDUNG – Dana hibah yang dialoksikan Pemkab Bandung melalui Badan Kesbangpol sebesar Rp. 845 juta siap dialokasikan untuk menunjang berbagai kegiatan 27 LSM dan Ormas di Kabupaten Bandung. Demikian dikatakan Kepala Badan Kesbangpol, Adjat Sudrajat, saat ditemui usai kegiatan Bimtek di Hotel Grand Sunshine, Selasa (19/7/22), menurutnya […]