Search
Close this search box.

Netanyahu Minta Sanksi Suriah Dipertahankan, Trump Menolak

Presiden AS Donald Trump bersama Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu./visi.news/X @CataPaul2.

Bagikan :

VISI.NEWS | RIYADH – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan keputusan mengejutkan untuk mencabut seluruh sanksi terhadap Suriah, meski sebelumnya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta agar pembatasan tersebut tetap diberlakukan.

Pengumuman ini disampaikan Trump saat menghadiri Forum Investasi Saudi-AS 2025 di Riyadh, di mana ia juga bertemu langsung dengan Presiden baru Suriah Ahmed al-Sharaa. Keputusan ini menandai perubahan drastis dalam kebijakan luar negeri AS pasca runtuhnya rezim Bashar al-Assad pada Desember tahun lalu.

Media Israel, seperti The Times of Israel, melaporkan bahwa Netanyahu telah mengajukan permintaan khusus kepada Trump saat kunjungan ke Washington bulan lalu. Ia mendesak agar sanksi tetap diberlakukan, dengan alasan kekhawatiran terhadap ancaman serangan lintas perbatasan dari wilayah Suriah.

Namun, Trump secara terbuka menolak permintaan itu. Dalam pidatonya, ia menyebut sanksi yang diberlakukan selama 13 tahun sebagai ‘brutal dan melumpuhkan,’ dan mengatakan bahwa rakyat Suriah pantas diberi ‘kesempatan untuk menjadi hebat.’

“Saat ini kami sedang menjajaki normalisasi hubungan dengan pemerintah baru Suriah…dimulai dengan pertemuan saya dengan Presiden Ahmed al-Sharaa,” ujar Trump, yang juga mengumumkan dimulainya dialog diplomatik antara Washington dan Damaskus.

Langkah ini mendapat sambutan hangat dari Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) yang hadir dalam pertemuan, serta dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang mengikuti secara virtual. Di sisi lain, hingga kini belum ada tanggapan resmi dari kantor Netanyahu terkait kebijakan Trump tersebut.

Keputusan ini juga berpotensi memperburuk ketegangan antara AS dan Israel. Pasalnya, Israel baru-baru ini memperluas kontrol atas Dataran Tinggi Golan, wilayah sengketa dengan Suriah, dengan merebut zona penyangga yang sebelumnya ditetapkan sebagai demiliterisasi berdasarkan perjanjian 1974.

Baca Juga :  Jalan Batu Jadi Beton Berkat Program TMMD, Pemkab Sukabumi Terbantu

Langkah Trump mempertegas kecenderungannya untuk menantang pendekatan tradisional AS terhadap kebijakan Timur Tengah, terutama yang selaras dengan kepentingan Israel. @ffr

Baca Berita Menarik Lainnya :