VISI.NEWS | JAKARTA – Novita Hardini, anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif Gubernur Bali I Wayan Koster melalui program Gerakan Bali Bersih. Menurutnya, langkah tersebut layak dijadikan contoh karena mengangkat isu lingkungan yang makin mendesak.
Ia menyoroti rendahnya skor Indonesia dalam Indeks Kinerja Lingkungan (EPI) yang hanya mencapai 33,8, tertinggal jauh dari negara-negara seperti Finlandia, Swedia, maupun negara tetangga seperti Singapura. Padahal, Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa.
Novita mengingatkan, masalah sampah tidak bisa ditangani oleh satu pihak saja. Dibutuhkan gerakan bersama yang melibatkan lintas sektor, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, pelaku industri, hingga masyarakat umum.
“Kami tidak ingin gerakan positif dari daerah justru berujung pada fragmentasi kebijakan nasional. Justru sebaliknya, momentum ini bisa dijadikan peluang untuk menyusun kebijakan pengelolaan sampah dengan lebih terintegrasi.” tegasnya, Senin (14/4/2025).
Ia juga menanggapi kritik yang datang dari sejumlah pihak, termasuk Kementerian Perindustrian yang khawatir terhadap dampak ekonomi dari kebijakan ini. Menurutnya, yang diperlukan bukan debat, tapi dialog bersama.
“Jika ingin duduk bersama, ya duduk saja. Sekaligus membicarakan komitmen upaya pencapaian target transisi green industri Kementerian Perindustrian sudah sampai mana? Apa saja upaya yang dilakukan?,” ujarnya.
Novita juga mendorong pembentukan forum lintas kementerian dan pemerintah daerah untuk merumuskan kebijakan pengelolaan sampah nasional yang lebih terintegrasi dan berpihak pada semua lapisan masyarakat.
“Gerakan Bali Bersih harus jadi momentum bagi Indonesia. Khususnya daerah dengan potensi Pariwisata Alam yang luar biasa seperti Bali. Pemerintah mestinya lebih cermat dan melihat visi jangka panjang agar Indonesia mampu bersaing dengan beberapa negara maju yang telah menerapkan transisi ekonomi hijau yang dampak ekologinya dapat bermanfaat besar bagi masyarakat luas.” tutup Novita. @givary
