VISI.NEWS | KUTAWARINGIN – Bupati Bandung Dr. H.M. Dadang Supriatna kembali meninjau kesiapan Stadion Si Jalak Harupat untuk Piala Dunia U-20 yang akan dilaksanakan pada 20 Mei sampai 10 Juni 2023 mendatang.
“Kesiapan Piala Dunia U-20, prinsipnya kemarin sudah dilihat oleh FIFA dan sangat apresiasi karena progresnya signifikan,” kata Bupati Bandung didampingi Dandim 0624/Kabupaten Bandung Letkol Inf Hamzah Budi Susanto, dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bandung Kawaludin, Sabtu (25/3/2023).
Bupati optimis, Si Jalak Harupat akan digunakan sebagai tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20. “Di dalam Stadion Si Jalak Harupat, 100 persen sudah siap menyambut Piala Dunia U-20, ” tandanya.
Setelah ada kunjungan pihak FIFA kemarin, menurut Dadang, hasilnya ada beberapa rekomendasi yang harus diperbaiki di eksternal, tidak di indoor Stadion Si Jalak Harupat.
“Artinya, kita hanya pemagaran saja dan itu juga bisa selesai dalam waktu singkat. Catatan-catatan secara menyeluruh sudah baik. Hanya ada rekomendasi di outdoor. Tidak di dalam ruangan,” kata Dadang.
Lebih lanjut, dikatakan Dadang, rekomendasi di outdoor itu, pemagaran yang kedua, yaitu safety security sehingga tidak berpengaruh terhadap pelaksanaan Piala Dunia U-20.
Bupati Bandung berharap, jelang pelaksanaan Piala Dunia U-20, khususnya masyarakat yang ada di kawasan Bandung Metropolitan bisa menjadi tuan rumah yang baik. Kawasan Bandung Metropolitan itu meliputi Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung dan Kabupaten Sumedang.
“Kita sebagai tuan rumah, maka jadilah tuan rumah yang baik. Artinya, kita harus mempersiapkan hal-hal lain tentunya yang di luar lapang seperti apa. Tapi kalau para pelaku UMKM, saya juga berharap nanti akan digelar di luar lapangan Si Jalak Harupat. Para pelaku UMKM nanti akan kita rumuskan. Tapi ini juga harus rekomendasi dari FIFA dan nanti kita kordinasikan pelaksanaan baik karcis atau tiket dan lain sebagainya,” ujarnya.
Bupati Bandung mengungkapkan bahwa pelaksanaan Piala Dunia U-20, juga otomatis akan berdampak pada pariwisata di Kabupaten Bandung.
“Otomatis berdampak pada wisata karena pelaksanaannya di sini dari tanggal 20 Mei sampai 10 Juni 2023. Artinya, ada sekitar 20 hari, masyarakat atau pengunjung, termasuk pendatang domestik atau internasional akan masuk Kabupaten Bandung selama 20 hari,” katanya.
Untuk itu, Dadang berharap para pelaku usaha hotel untuk siap-siap hotel maupun home stay yang ada di sekitar. “Bisa saja di Ciwidey, bisa di Pangalengan, dan juga di Soreang. Saya yakin hotel-hotel akan penuh,” pungkasnya.@gvr