VISI.NEWS | JEPANG – Untuk pertama kalinya, seorang warga Indonesia diterima menjadi sopir bus di Jepang. Iyus, pria asal Indonesia, berhasil lolos tes mengemudi yang terkenal sulit dan mendapat izin resmi pada Desember 2024. Mulai April 2025, ia dijadwalkan mengangkut wisatawan internasional di Jepang.
Iyus menyampaikan bahwa ia ingin memberikan pelayanan aman dan nyaman kepada penumpang. Keberhasilannya menjadi sopir bus di Jepang menjadi momen bersejarah karena profesi ini sebelumnya jarang dijalani oleh orang asing, terutama dari Indonesia.
“Saya akan memberikan yang terbaik sebagai pengemudi profesional untuk menyediakan layanan yang aman kepada konsumen dan juga nyaman,” kata Iyus dalam tayangan video NHK World Japan.
Menurut Economic Research Institute, sopir bus di Jepang rata-rata memperoleh gaji sekitar 4.193.216 yen per tahun atau sekitar Rp 451 juta jika dirupiahkan. Dengan estimasi bulanan mencapai Rp 37 juta, angka ini tentu sangat menarik bagi banyak tenaga kerja asing.
Jepang sendiri sedang mengalami kekurangan pengemudi bus, taksi, dan truk, sehingga pemerintah membuka peluang bagi sekitar 24.500 orang asing hingga tahun fiskal 2028.
Kepala Ryobu Group, Ogami Shinji, berharap Iyus bisa menjadi bagian dari pelayanan yang memenuhi kebutuhan wisatawan yang terus meningkat di Negeri Sakura.
“Iyus akan memberikan layanan yang memenuhi kebutuhan wisatawan internasional karena Jepang mengalami lonjakan jumlah pengunjung dari luar negeri,” ujar Ogami Shinji.
Tes untuk menjadi sopir bus di Jepang tidak mudah. Calon pengemudi harus memiliki SIM kelas dua dan melewati ujian tertulis dalam berbagai bahasa. Keberhasilan Iyus membuka harapan bagi tenaga kerja Indonesia yang ingin mencoba peruntungan di Jepang dalam sektor transportasi. @ffr