VISI.NEWS | KAB. BANDUNG – Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten Bandung mengadakan pertemuan penting dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai perguruan tinggi di Kabupaten Bandung. Pertemuan ini berlangsung di Gedung DPD KNPI Kab. Bandung dan dihadiri oleh BEM dari TELKOM UNIVERSITY, UNIBBA, STIT AT TAQWA, STAI BAITUL ARQOM, IAI PERSIS BANDUNG, UNIVERSITAS SALI AL AITAM, dan lainnya pada Kamis (07/12/2023).
Ketua KNPI Kab. Bandung, Rifki Fauzi, menyampaikan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pemuda dan mahasiswa terhadap isu regional atau kewilayahan. “Kami ingin membangun semangat kontribusi di antara pemuda dan mahasiswa,” kata Rifki.
Rifki menegaskan bahwa gerakan mahasiswa adalah bentuk protes atau tindakan kolektif yang dilakukan oleh mahasiswa untuk mengadvokasi perubahan atau menyuarakan suatu isu tertentu. “Gerakan ini dapat muncul sebagai tanggapan terhadap permasalahan yang hadir di masyarakat, tentu kami di KNPI perlu menghadirkan gagasan dari mereka para mahasiswa,” ujar Rifki kepada VISI.NEWS pada Sabtu (09/12/2023).
Rifki juga menekankan pentingnya peran aktif mahasiswa dalam mendorong perubahan. “Mahasiswa seringkali dianggap sebagai kekuatan yang dapat memainkan peran kunci dalam mendorong perubahan, penting untuk menghadirkan dialektika bersama mereka,” ungkap Rifki.
Rifki juga mengungkapkan pentingnya perhatian terhadap organisasi kampus yang ada di Kabupaten Bandung. “Di KNPI ada beberapa organisasi yang lahir dari gerakan mahasiswa, seperti Hima Persis, HMI, PMII, IMM, dan lain-lain. Dan organisasi tersebut terdata hadir di KNPI bukan hanya dalam bentuk administrasi, melainkan peran ikut serta berpartisipasi dalam gagasan dan gerakan,” tutur Rifki.
Rifki berharap setiap kampus di Kabupaten Bandung sadar akan pentingnya peran aktif mahasiswanya, dan pada akhirnya mereka yang terlibat diberikan keleluasaan untuk hadir memajukan daerah. “Minimal mereka bisa aktif diorganisasi, mengikuti proses kaderisasi organisasi manapun, hingga nantinya mereka bisa berproses untuk menjadi mahasiswa yang mengabdi untuk bangsanya,” tegas Rifki.
Rifki juga membahas beberapa isu yang menjadi moral seorang mahasiswa, seperti isu Kampus, Isu Sosial, dan Isu Politik. “Sebetulnya masih banyak lagi, hanya hal ini perlu kita bahas lebih jauh untuk bisa saling bertukar gagasan sesuai kebutuhan,” pungkas Rifki.
Keberhasilan gerakan mahasiswa seringkali bergantung pada dukungan dan mobilitas mahasiswa, serta kemampuan mereka untuk menyuarakan tuntutan mereka secara efektif. Dengan pertemuan ini, KNPI dan BEM berharap dapat membangun semangat kontribusi di antara pemuda dan mahasiswa di Kabupaten Bandung.
Pertemuan ini juga menekankan tiga poin penting yang menjadi isu yang disampaikan diatas :
Kebebasan Berorganisasi
Rifki mengimbau civitas academica di Kabupaten Bandung untuk memberikan kebebasan berorganisasi kepada mahasiswa. “Beberapa kampus telah menghalangi mahasiswa untuk berorganisasi. Kami mengimbau agar seluruh civitas academica di Kabupaten Bandung memiliki prinsip kebebasan berorganisasi,” tegas Rifki.
Kasus Kriminal Pencurian di Kampus
Rifki menyoroti isu pencurian yang sering terjadi di kampus. “Kami berharap pihak yang berwenang dapat lebih fokus dalam mengawasi dan mencegah aksi pencurian ini,” ungkap Rifki.
Kehadiran TPS di beberapa Kampus
Rifki menjelaskan bahwa KNPI berencana untuk menjembatani TPS di wilayah kampus, terutama bagi mahasiswa yang berasal dari luar daerah. “Kami akan bekerja sama dengan Bawaslu untuk memastikan hak suara mahasiswa terpenuhi,” ujar Rifki.
Rifki juga menambahkan bahwa KNPI siap berkolaborasi dan bekerja sama dengan BEM yang ada di perguruan tinggi di Kabupaten Bandung. “Kami siap mengakomodir dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang positif,” tutup Rifki. @mpa