Search
Close this search box.

Para Ahli Jiwa Menyarankan Ini agar Para Caleg Gagal Terhindar dari Depresi

Ilustrasi. /net

Bagikan :

VISI.NEWS | JAKARTA – Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang digelar pada Rabu (14/2/2024) telah menentukan siapa saja yang akan menjadi wakil rakyat di parlemen. Namun, di balik kemenangan para caleg yang berhasil lolos, ada juga caleg yang gagal dan harus menerima kenyataan pahit.

Menurut para ahli jiwa, caleg yang gagal dalam Pemilu rentan mengalami gangguan mental, seperti stres, depresi, atau bahkan bunuh diri. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

Faktor finansial: Caleg yang gagal biasanya sudah mengeluarkan dana yang besar untuk biaya kampanye, baik dari tabungan pribadi, pinjaman, atau sumbangan. Ketika hasil Pemilu tidak sesuai dengan harapan, mereka merasa rugi dan terlilit utang yang sulit dibayar.

Faktor ekspektasi: Caleg yang gagal juga sering memiliki ekspektasi yang tinggi untuk menang dan mendapatkan jabatan. Ketika ekspektasi tersebut tidak terpenuhi, mereka merasa gagal, malu, dan kehilangan rasa percaya diri dan harga diri.

Faktor lingkungan: Caleg yang gagal juga bisa mendapat tekanan dari lingkungan sekitar, seperti keluarga, teman, atau relasi. Mereka bisa mendapat ejekan, hinaan, atau sindiran yang menyakitkan. Mereka juga bisa kehilangan dukungan atau bantuan dari orang-orang yang sebelumnya mendukung mereka.

Untuk mengatasi gangguan mental akibat kegagalan dalam Pemilu, para ahli jiwa menyarankan beberapa hal, antara lain:

Menerima kenyataan: Caleg yang gagal harus menerima kenyataan bahwa Pemilu adalah sebuah kompetisi yang pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Mereka harus menghargai proses demokrasi dan menghormati pilihan rakyat. Mereka juga harus bersyukur atas pengalaman dan pelajaran yang didapat selama menjadi caleg.

Mencari dukungan: Caleg yang gagal harus mencari dukungan dari orang-orang terdekat, seperti keluarga, teman, atau rekan kerja. Mereka harus berbagi perasaan dan masalah yang dihadapi dengan orang-orang yang peduli dan bisa memberi saran atau solusi. Mereka juga harus menghindari orang-orang yang negatif atau merendahkan mereka.

Baca Juga :  Berjalan Kaki Sehat: Berapa Langkah yang Harus Ditempuh Sehari?

Mengembangkan diri: Caleg yang gagal harus mengembangkan diri dengan melakukan hal-hal yang positif dan bermanfaat. Mereka bisa melanjutkan pekerjaan atau aktivitas yang sebelumnya ditinggalkan karena kampanye. Mereka juga bisa mengikuti pelatihan, kursus, atau seminar yang bisa meningkatkan keterampilan atau pengetahuan mereka. Mereka juga bisa melakukan hobi, olahraga, atau relaksasi yang bisa membuat mereka bahagia dan sehat.

Mendapatkan bantuan profesional: Caleg yang gagal harus mendapatkan bantuan profesional jika mengalami gangguan mental yang berat atau membahayakan. Mereka bisa berkonsultasi dengan dokter, psikolog, atau psikiater yang bisa memberi diagnosis, terapi, atau obat yang sesuai. Mereka juga bisa menghubungi layanan kesehatan jiwa yang disediakan oleh pemerintah, seperti RSUD, Puskesmas, atau Kementerian Kesehatan.

Itulah beberapa saran dari para ahli jiwa untuk para caleg yang gagal dalam Pemilu 2024. Semoga bermanfaat dan tetap semangat!

@yuli dwiyanti

Sumber: Copilot

Baca Berita Menarik Lainnya :