Search
Close this search box.

Pelaksana Bimbingan Ibadah pada Sektor Bir Ali, Moh. Khusen, Jelaskan Protokol Keamanan dan Kenyamanan Jemaah Lansia

Jamaah haji Indonesia saat miqat di Bir Ali, Senin (12/5/2025). /visi.news/kemenag

Bagikan :

VISI.NEWS | MADINAH – Pelaksana Bimbingan Ibadah di Sektor Bir Ali, Moh. Khusen, menjelaskan langkah-langkah penting yang diambil untuk memastikan kenyamanan dan keamanan jemaah haji, khususnya bagi yang lanjut usia (lansia) dan berisiko tinggi terkait faktor kesehatan. Moh. Khusen menegaskan bahwa bagi jemaah dengan kondisi fisik yang tidak memungkinkan, seperti lansia atau yang memiliki masalah kesehatan, mereka diminta untuk tetap berada di dalam bus dan akan dibimbing untuk melafalkan niat ihram tanpa perlu turun ke kompleks Bir Ali.

“Pertama kami mengikuti SOP yang ada. SOP pelayanan di Bir Ali, khususnya di poin ketiga itu memang ada standar untuk mempersilakan jemaah yang sakit, tidak kuat jalan jauh, lansia, risti untuk tetap di dalam bis. Kecuali yang sehat dipersilakan turun menuju masjid di dalam,” jelas Moh. Khusen, yang juga merupakan dosen di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga, di Sektor Bir Ali-Madinah, Senin (13/5/2025).

Menurut Moh. Khusen, para jemaah haji Indonesia sudah mengenakan pakaian ihram saat berangkat dari hotel di Madinah. Mereka sudah melakukan mandi ihram, mandi taubat, serta salat taubat atau salat ihram. Oleh karena itu, ketika tiba di Bir Ali, mereka dapat melafalkan niat ihram langsung di dalam bus tanpa harus turun ke kompleks Bir Ali.

“Jemaah yang tinggal di bis, kami akan mendatangi mereka satu per satu. Kami pastikan mereka mengenakan pakaian ihram dengan benar, baik untuk bapak maupun ibu, kemudian kami bimbing untuk melafalkan niat umrah di dalam bis,” ungkapnya, menjelaskan proses bimbingan ibadah yang dilakukan secara langsung.

Setelah jemaah yang tinggal di dalam bus dilayani, Moh. Khusen berkoordinasi dengan pimpinan rombongan di setiap bis untuk memastikan apakah semua jemaah yang turun dari bis sudah melafalkan niat ihram dengan benar setelah melaksanakan salat di masjid. “Kalau sudah, mereka siap berangkat. Namun, jika ada yang belum atau tidak jelas, saya langsung berkoordinasi dengan pimpinannya untuk membimbing mereka kembali,” imbuhnya.

Baca Juga :  Persib Didenda Rp 200 Juta Usai Lawan Persis, Total Sanksi Musim Ini Tembus Rp 1 Miliar

Jika pembimbing ibadah lain sudah hadir di bis, Moh. Khusen memberikan kesempatan kepada mereka untuk memimpin bimbingan niat ihram secara bersama-sama sebelum jemaah berangkat menuju Makkah. Hal ini dilakukan untuk memastikan semua jemaah, baik yang turun maupun yang tinggal di dalam bis, telah mengikuti prosedur yang benar.

Gartaman, yang bertugas sebagai pelaksana layanan jemaah lansia dan difabel di Sektor Bir Ali, turut menjelaskan bahwa koordinasi dengan para pembimbing ibadah di setiap kloter dan bis sangat penting. “Kami berusaha untuk meyakinkan jemaah, terutama yang sudah mengenakan pakaian ihram, bahwa mereka tidak perlu turun di Bir Ali. Lansia dan jemaah berisiko tinggi cukup melaksanakan salat di dalam bis,” ujar Gartaman, yang juga membantu Moh. Khusen dalam bimbingan ibadah.

Data dari Sektor Bir Ali mencatat bahwa pada hari pertama keberangkatan, Sabtu (10/5/2025), sebanyak 74 bis dengan 2.846 jemaah berangkat menuju Makkah. Pada hari kedua, jumlah bis meningkat menjadi 184, dengan 6.277 jemaah. Total dua hari pertama, 9.123 jemaah telah memasuki Makkah menggunakan 258 bis, yang menunjukkan tingginya mobilitas jemaah yang melewati Bir Ali.

Bir Ali, yang dikenal juga sebagai Sumur Ali atau Zul Khulaifah, adalah miqat makani bagi jemaah haji yang datang dari Madinah sebelum melanjutkan perjalanan ke Makkah. Meskipun banyak jemaah yang memilih untuk turun di Bir Ali untuk salat sunnah taubat dan salat ihram, Moh. Khusen menekankan bahwa protokol kesehatan dan kenyamanan tetap menjadi prioritas utama, terutama bagi jemaah yang memiliki kondisi fisik terbatas. Sementara itu, fasilitas seperti toilet, kamar mandi, dan masjid tersedia di kompleks Bir Ali yang kini terus diperluas dan dibangun untuk mendukung kelancaran ibadah haji.

Baca Juga :  Dede Farhan Aulawi Bahas Peran Ormas Tekan Premanisme

@uli

Baca Berita Menarik Lainnya :