VISI.NEWS | JAKARTA – Mabes Polri mengonformasi bahwa pelaku tabrak lari sejoli di Nagreg, Kabupaten Bandung, adalah oknum anggota TNI AD.
Konfirmasi itu disampaikan Kapuspen TNI, Mayjen TNI Prantara Santosa dalam keterangannya, Jumat (24/12/2021).
“Ada tiga oknum Anggota TNI AD yang diduga terlibat,” ungkap Mayjen Pranata, dilansir dari pojoksatu.id
Disebutkan, bahwa salah seorang pelaku tabrak lagi sejoli di Nagreg itu berpangkat Kolonel.
Saat ini, oknum perwira menengah TNI AD itu tengah menjalani pemeriksaan.
“Kolonel Infanteri P (Korem Gorontalo, Kodam Merdeka), tengah jalani penyidikan di Polisi Militer Kodam Merdeka, Manado,” ungkapnya.
Sementara dua oknum TNI AD lainnya adalah Kopral Dua DA yang bertugas di Kodim Gunung Kidul, Kodam Diponegoro
Kopral Dua DA saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Polisi Militer Kodam Diponegoro, Semarang.
Sedangkan oknum TNI AD ketiga adalah Kopral Dua Ahmad yang bertuga di Kodim Demak, Kodam Diponegoro.
“Tengah jalani penyidikan di Polisi Militer Kodam Diponegoro, Semarang,” sambung Mayjen Prantara.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A Chaniago, menyatakan, pihaknya telah menyerahkan penyelidikan kasus ini ke Pomdam Kodam III/Siliwangi.
Itu setelah didapati sejumlah petunjuk bahwa pelaku diduga adalah oknum anggota TNI AD.
“Dari semua itu, kami menyepakati bahwa perkara ini dilimpahkan ke Pomdam untuk selanjutnya dilakukan penyelidikan-penyelidikan hingga menemukan apakah pelaku tersebut bagian dari TNI,” ungkap Erdi, di Mapolda Jabar, Jumat (24/12/2021).
Sementara itu, Kapendam III Siliwangi, Kolonel Inf Arie Trie Hedhianto mengatakan pihaknya sudah menerima pelimpahan berkas perkara tersebut dari penyidik Polresta Bandung.
Peristiwa tabrak lari di Jalan Raya Nagreg, Kabupaten Bandung, yang diduga dilakukan oknum TNI
Kolonel Arie mengungkap, Pangdam III/Siliwangi juga memberikan sorotan atas kasus ini.
Bahkan, Pangdam sudah memrintahkan Pomdam melakukan penyelidikan intensif mengungkap pelaku tabrak lari diikuti pembuangan jenazah korban.
“Memang kalau dilihat dari bukti permulaan dan petunjuk yang ada di TKP, diduga oknum TNI Angkatan Darat,” ungkapnya.
Kendati demikian, pihaknya enggan membuat kesimpulan awal sebelum penyelidikan.
“Kami tetap menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan Pomdam III/Siliwangi,” tandasnya.@mpa