Search
Close this search box.

Pelanggaran Gencatan Senjata: Hamas Tahan Pembebasan Sandera Israel

Tentara hamas./visi.news/X @sejarahislam.

Bagikan :

VISI.NEWS | PALESTINA – Hamas mengumumkan penundaan pembebasan sandera Israel yang semula direncanakan pada 15 Februari 2025. Juru bicara sayap militer Hamas, Abu Ubaida, menyatakan bahwa keputusan tersebut diambil karena Israel dianggap telah melanggar kesepakatan gencatan senjata.

“Para sandera tetap di tempatnya sampai entitas pendudukan Israel mematuhi kewajiban masa lalu dan memberikan kompensasi secara retroaktif,” ujar Ubaida, dikutip Al Jazeera, Senin (10/2/2025).

Hamas menuduh Israel melakukan sejumlah pelanggaran, termasuk menargetkan warga Palestina dengan tembakan, menunda pemulangan pengungsi ke Gaza Utara, serta menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan.

“Selama tiga pekan terakhir, pimpinan perlawanan Hamas memantau pelanggaran dan ketidakpatuhan Israel terhadap perjanjian,” ujar jubir Hamas.

“Sementara itu, perlawanan memenuhi semua kewajiban,” sambungnya.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menganggap langkah Hamas sebagai pelanggaran besar terhadap perjanjian gencatan senjata. Katz telah menginstruksikan militer untuk bersiap menghadapi segala kemungkinan skenario di Gaza.

“Saya sudah menginstruksikan militer untuk bersiap pada tingkat kewaspadaan tertinggi terhadap kemungkinan skenario apa pun di Gaza,” kata Katz.

Kesepakatan gencatan senjata yang berlaku sejak 19 Januari meliputi pertukaran sandera dan tahanan, penarikan pasukan Israel dari Gaza, serta masuknya lebih banyak bantuan. Namun, ketegangan meningkat setelah Hamas menuding Israel tidak mematuhi perjanjian, menyebabkan jatuhnya korban jiwa di pihak Palestina. @ffr

Baca Berita Menarik Lainnya :