Search
Close this search box.

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur Dinilai Hanya Memberi Efek Positif Kecil pada Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Proses Pembangunan IKN./visi.news./propertytimes

Bagikan :

VISI.NEWS | JAKARTA – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur dinilai hanya memberikan dampak positif kecil pada pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Menurut Direktur Pengembangan Big Data Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto, IKN hanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah sekitar Kalimantan saja.

“Dari hasil kajian INDEF, IKN itu hanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi sedikit saja, itupun di daerah-daerah sekitar Kalimantan sana,” katanya dalam acara diskusi bertajuk “Warisan Utang Untuk Pemerintah Mendatang” di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2024).

Eko menyarankan bahwa jika harus memilih program mana yang sebaiknya diprioritaskan oleh Presiden Terpilih RI 2024-2029 Prabowo Subianto di masa jabatannya, maka program makan bergizi gratis lebih baik dibandingkan pembangunan IKN. Ia menilai pembangunan IKN akan tetap berlanjut, namun dengan skala yang lebih moderat atau ala kadarnya saja.

“Kalau disuruh memilih, (kelanjutan pembangunan) IKN mungkin moderat atau ala kadar saja, tetapi makan bergizi gratis sangat ditunggu-tunggu oleh para masyarakat, terutama kelas bawah,” ujar Eko. Ia meyakini bahwa program makan bergizi gratis dapat memberikan pertumbuhan ekonomi yang lebih signifikan dibanding keberadaan IKN.

Namun, Eko memberikan beberapa catatan penting yang harus diperhatikan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran terkait dengan keberlangsungan program makan bergizi gratis ini. Menurutnya, program ini perlu melibatkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Selain itu, kelembagaan dari program ini harus didesain dengan baik agar bisa menjadi stimulan untuk permintaan di perekonomian domestik.

“Supaya tidak mengulangi kesalahan dari bagaimana pembangunan-pembangunan yang sifatnya hanya sekadar mengejar target, desain kelembagaan harus bagus. Pastikan bahwa nanti yang mengeksekusikan kebijakan ini adalah para pelaku ekonomi lokal,” tambah Eko.

Baca Juga :  Gubernur Dedi Mulyadi Akan Tinjau Jembatan Haji Endang yang Terancam Dibongkar

Eko juga menekankan bahwa program makan bergizi gratis ini jangan sampai melibatkan importasi dalam pelaksanaannya.

@shintadewip

Baca Berita Menarik Lainnya :