VISI.NEWS | SIDOARJO – Jumlah advokat baru semakin bertambah dari tahun ke tahun. Tahun ini saja, peserta UPA (Ujian Profesi Advokat) yang diselenggarakan Peradi (Perhimpunan Advokat Indonesia) mencapai 4.872 peserta. Belum lagi peserta-peseta UPA dari beberapa organisasi advokat lainnya.
Tingginya peminat profesi advokat membuat persaingan semakin ketat. Untuk itu, Ketua DPC Peradi Sidoarjo, Bambang Soetjipto, S.H.., M.Hum., membagikan tips bagi advokat agar bisa bertahan di tengah persaingan ketat.
Menurutnya, hal pertama yang harus dilakukan oleh para advokat baru adalah membangun kepercayaan di masyarakat.
“Bagaimanapun juga advokat adalah profesi yang mengandalkan kepercayaan. Orang atau klien meminta bantuan hukum dasarnya adalah kepercayaan. Jadi barang siapa yang berhasil membangun kepercayaan di masyarakat, maka ia akan bisa bertahan,” ujarnya kepada awak media kemarin.
Di samping itu, sambung dia, terus mengasah wawasan mengenai hukum juga menjadi hal wajib bagi para advokat. Meskipun ia telah mengikuti PKPA (Pendidikan Khusus Profesi Advokat) dan lulus UPA, para advokat harus terus meningkatkan wawasannya.
Menurutnya, salah satu cara adalah dengan magang di advokat senior. Selain sebagai syarat menjadi advokat, melalui magang ini calon advokat muda bisa belajar banyak hal dari seniornya. Mulai dari cara mendapatkan klien, cara beracara di pengadilan, hingga memberikan advokasi hukum yang tepat bagi klien.
“Bahkan menurut saya, setelah dikukuhkan menjadi advokat, sebaiknya advokat baru bergabung dengan advokat senior. Kami dulu juga begitu. Advokat senior ini yang akan mengajari bagaimana bisa survive di masyarakat,” ujarnya.
DPC Peradi Sidoarjo juga kerap menggelar acara diskusi hukum agar para anggotanya bisa meningkatkan wawasannya. Terutama terkait perkembangan hukum di Indonesia yang cukup dinamis.
Melalui program-program tersebut diharapkan para anggota Peradi tak hanya bisa survive, namun juga mampu menjadi advokat yang berkualitas.@redho