Search
Close this search box.

Pemkot Solo Luncurkan Aplikasi “Tumbasembako” untuk Belanja Online di Pasar Tradisional

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menandatangani MoU bersama PT Grab Teknologi Indonesia dalam pemanfaatan aplikasi "Tumbasembako" untuk belanja online di pasar tradisional./visi.news/tok suwarto.

Bagikan :

VISI.NEWS – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI), mencatat, hasil survei Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menunjukkan, pada semester pertama 2020 omzet hotel dan restoran diperkirakan menurun sekitar 25-50 persen akibat berkurangnya pengunjung di tengah pandemi Covid-19.

Perkembangan tersebut berdampak terhadap penurunan kinerja sektor penyediaan makanan dan minuman selama semester pertama 2020 sehingga mendorong perlambatan inflasi volatile food di tengah pasokan yang relatif melimpah.

Kepala Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo, Gunawan Purbowo, mengungkapkan masalah itu, dalam Webinar TPID SUBOSUKAWONOSRATEN (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten) dengan topik “Optimalisasi Platform Jual Beli Online dalam Rangka Penguatan Kelancaran Distribusi Komoditas Pangan Strategis di Indonesia”, Kamis (15/10/2020).

“Ke depan, dine-in restoran diperkirakan belum akan kembali ke level seperti sebelum pandemi covid sehingga tekanan dari demand terhadap inflasi volatile food diperkirakan masih minimal,” ujarnya.

Apabila minimnya permintaan masyarakat terhadap inflasi volatile food tidak ditangani dengan baik, menurut Gunawan, dapat menimbulkan risiko penurunan produksi di kalangan petani dan peternak di masa depan sehingga dikhawatirkan kondisi tersebut dapat menganggu ketahanan pangan.

“Ini menjadi salah satu concern TPID SUBOSUKAWONOSRATEN saat ini. Kami memandang perlunya dukungan penuh dari TPID untuk tetap menjaga demand masyarakat dan keberlangsungan pasokan dari petani dan peternak terhadap komoditas pangan strategis,” tandasnya.

Gunawan menjelaskan, dalam upaya menjaga demand dan keberlangsungan pasokan, TPID SUBOSUKOWONOSRATEN, khususnya TPID Kota Solo, pada Kamis ini menandatangani memorandum of understanding (MoU) bersama PT Grab Teknologi Indonesia untuk memanfaatkan Grab Asisstant di pasar tradisional di Kota Solo.

Pemkot Solo, katanya, meluncurkan aplikasi “Tumbasembako”, yaitu sebuah platform jual beli bahan pangan di Kota Solo yang diinisiasi TPID dan Perumda PAU Pedaringan.

Baca Juga :  29 KK Direlokasi dari Kolong Tol Angke pada Tahap 2, Sisa 66 Keluarga

“Kegiatan di KPw BI dan Pemkot Solo itu, merupakan salah satu upaya untuk tetap menjaga demand terhadap komoditas pangan strategis melalui kampanye belanja online. Sekaligus menjadi bagian dalam kampanye New Normal New Lifestyle,” tuturnya lagi.

Terpisah, di ruang Notoprojo Kompleks Balai Kota Solo, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menandatangani MoU bersama Jaka Wiradinata, Kepala Regional Jawa Tengah dan DIY, PT Grab Teknologi Indonesia.

MoU tersebut terkait dengan peningkatan pelayanan publik di Kota Solo dengan pemanfaatan aplikasi “Co Creation For A Smarter City”.

Pelayanan yang dikerjasamakan mencakup belanja on line pasar tradisional berupa layanan dan tata kelola belanja on line di pasar tradisional, pengiriman produk dan promosi belanja on line pasar tradisional.

Wali kota menyatakan, kerja sama tersebut sangat penting dalam mempercepat layanan masyarakat dalam mengembangkan ekonomi, termasuk UMKM, transportasi barang dan jasa serta pariwisata dan kebudayaan.

“Selain itu, metode pembayaran pendapatan asli daerah secara daring dapat diperluas melalui kerja sama tersebut. Pelaksanaan kesepakatan bersama akan ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama agar semakin menguatkan citra dan pelayanan masyarakat Kota Solo yang serba inovatif,” katanya. @tok

Baca Berita Menarik Lainnya :