Search
Close this search box.

Penanganan Darurat Jalan Terdampak Longsor di Sukabumi Ditarget Rampung 2 Minggu

Wakil Menteri (Wamen) PU Diana Kusumastuti dan jajarannya meninjau penanganan pasca bencana yang berdampak pada jalan dan jembatan. /visi.news/kemenpu.

Bagikan :

VISI.NEWS | SUKABUMI – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti menyatakan terdapat 44 titik jalan yang menuju wilayah selatan Kabupaten Sukabumi terdampak longsor pada Rabu (4/12/2024) lalu. Sebagian besar dari titik yang terdampak sudah ditangani.

“Longsor mengakibatkan terputusnya jalan, kemudian jalan tak dapat dilewati. Dari 44 titik yang terjadi longsor, 7 yang belum bisa kita tangani,” ujar Diana yang melakukan peninjauan kerusakan infrastruktur serta penanganan dampak dari bencana yang terjadi.

Peninjuan dilakukan pada ruas Jalan Nasional ruas Cikembang-Bagbagan-Batas Banten dan ruas Jalan Bagbagan-Jampang Kulon.

Menurut Diana, penanganan darurat yang dilakukan adalah membangun TPT untuk mencegah tanah turun kembali, selanjutnya pembersihan-pembersihan material longsor. Untuk jembatan yang putus maka perlu dilakukan penguatan.

Dengan penanganan yang dilakukan diharapkan jalur selatan ini bisa kembali dilalui kendaraan, terutama demi kelancaran distribusi logistik untuk daerah-daerah terdampak bencana.

Untuk penanganan jalan terdampak longsor akan dilakukan selama 2 minggu dan masyarakat akan diarahkan menggunakan jalan alternatif.

Selain meninjau jalan dan jembatan yang terdampak bencana, Diana menyatakan telah meninjau kondisi sungai Cipalabuhan, Kecamatan Palabuhanratu, yang meluap hingga merendam permukiman di sekitarnya.

Dari peninjuan yang dilakukan, sungai tersebut meluap akibat pendangkalan sehingga dilakukan pengerukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum bersama pemerintah provinsi juga kabupaten.

Diana menyatakan pengerukan dilakukan sebagai langkah antisipasi agar kejadian seperti pada Rabu lalu tidak terjadi lagi.

“Akhir tahun ini sampai bulan Januari prediksinya akan terjadi hujan yang sangat deras dan intensitasnya tinggi sehingga kita antisipasi dengan mengeruk sungai tersebut,” pungkasnya. @andri

Baca Berita Menarik Lainnya :