VISI.NEWS | JAKARTA – SCG, konglomerat terkemuka Asia Tenggara dengan lini bisnis utama; Cement & Green Solutions, Smart Living, Decor, Distribution & Retail, Packaging, Chemicals, Cleanergy (Clean Energy), Logistics, Deep Technology & Digital, dan Investment, bertekad senantiasa menerapkan dan mematuhi tata kelola di atas semua operasinya sebagai komitmen berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas hidup setiap pemangku kepentingannya, mulai dari pelanggan, karyawan, hingga komunitas.
Komitmen ini tercermin dalam landasan operasi Perusahaan, “ESG 4 Plus”, yang dipersonalisasi dari kerangka kerja ESG (Environmental, Social, dan Governance), yang menjadi prinsip SCG di semua area operasinya di dunia. ESG 4 Plus menitikberatkan pencapaian net-zero tahun 2050, pembangunan dan percepatan industri hijau, pengentasan kesenjangan sosial, dan kolaborasi antar pemangku kepentingan, dengan penekanan pada “Keadilan dan Transparansi” sebagai poin “Plus”.
Berkat integritas SCG dalam menerapkan tata kelola yang terdepan dalam setiap aktivitas dan operasi bisnis, SCG telah mendapatkan pengakuan dari berbagai lembaga baik di level nasional maupun internasional. Di antaranya meliputi:
Internasional
Skor tertinggi (Top 1%) berdasarkan S&P Global Corporate Sustainability Assessment pada kategori Industri Bahan Konstruksi; SCG telah mencapai peringkat No. 1 dunia selama satu dekade berturut-turut dan berada di 3 besar dunia selama 14 tahun terakhir Predikat “ESG Industry Top Rated Company” berdasarkan ESG Risk Ratings oleh Morningstar Sustainalytics pada kategori Konglomerat Industri
Peringkat AA berdasarkan indeks saham Morgan Stanley Capital International (MSCI) pada kategori Industri Bahan Bangunan selama 7 tahun berturut-turut.
Diakui sebagai member FTSE4Good Index Series oleh FTSE Russell berdasarkan penilaian atas kemampuan SCG untuk beroperasi sesuai dengan praktik Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG)
Nasional
Sertifikasi Green Label dari Green Product Council Indonesia (GPCI) untuk sejumlah produk bahan bangunan SCG, di antaranya SCG Semen Portland Komposit, SCG Smartblock, dan SCG Mortar
Sertifikasi Industri Hijau dari Kementerian Perindustrian untuk produk kertas kemasan di bawah lini SCG Packaging (PT Fajar Surya Wisesa Tbk)
Sertifikasi TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dari Kementerian Perindustrian untuk semua produk keramik lantai dan dinding di bawah lini SCG Decor (PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk)
Warit Jintanawan, Country Director SCG di Indonesia, menjelaskan, “Sejak pertama kali berdiri pada tahun 1913 dan hingga kini terus melebarkan cakupan bisnis ke berbagai lini, SCG telah menjadikan kontribusi terhadap pembangunan setiap negara dan komunitas tempatnya beroperasi sebagai prioritas utama, dengan memastikan setiap aktivitas berjalan secara transparan, akuntabel, dan efisien. Hal ini kami lakukan melalui kepatuhan terhadap berbagai kebijakan yang diberlakukan di semua negara dan lini bisnis, baik di internal maupun eksternal Perusahaan.”
Selama lebih dari 100 tahun menjadi pemimpin bisnis terkemuka Asia Tenggara, SCG telah mengalami banyak perubahan dan perkembangan yang memengaruhi baik bisnis maupun pemangku kepentingannya. Namun, kepercayaan bisnis SCG selalu didasarkan pada etika dan tanggung jawab sesuai dengan Nilai Inti SCG; 1) Kepatuhan terhadap Keadilan, 2) Dedikasi pada Keunggulan, 3) Kepercayaan pada Nilai Individu, dan 4) Kepedulian untuk Tanggung Jawab Sosial.
Nilai Inti SCG menjadi landasan yang menyusun Kode Etik SCG (SCG Code of Conduct), pedoman kelayakan kerja untuk seluruh karyawan yang mengatur etika praktis operasi bisnis di berbagai bidang dan aspek, seperti Hak Asasi Manusia dan Pekerja; Lingkungan, Kesehatan, dan Keselamatan; Antikorupsi; Konflik Kepentingan; Penanganan Informasi dan Aset; Transaksi Internal dan Eksternal; Antipencucian; dan lainnya.
Kode Etik SCG wajib dipatuhi oleh semua karyawan SCG di semua level, dan SCG mendorong seluruh karyawannya untuk menjadi panutan satu sama lain dalam setiap praktik Kode Etik SCG. Setiap tahunnya, SCG pun rutin menyelenggarakan Ethics e-Testing sebagai mekanisme asesmen wajib untuk memantau dan menguji pengetahuan dan aplikasi karyawan SCG di semua lini bisnis terkait Kode Etik SCG dengan skor 100% sebagai syarat kelulusan. Melalui tes rutin ini, SCG dapat secara konsisten meninjau pengetahuan karyawan demi memitigasi kesalahpahaman kolektif dan mengidentifikasi potensi risiko.
Dalam melindungi data pribadi pemangku kepentingannya, SCG pun telah memasuki era baru dalam tata kelola data pribadi, yakni dengan menerapkan kebijakan internal berstandar Undang-undang Perlindungan Data Pribadi yang berlaku di Indonesia dan Thailand. Salah satu anak perusahaan SCG di lini Retail, PT Renos Marketplace Indonesia, baru-baru ini mengesahkan penerapan standar ISO 27001 sebagai sistem manajemen keamanan informasi yang memberlakukan enkripsi data dan mitigasi risiko kebocoran data pelanggan.
“Praktik tata kelola yang berintegritas dan berkelanjutan SCG telah menempatkan kami sebagai salah satu pemimpin bisnis terkemuka di kawasan Asia Tenggara yang berkomitmen memenuhi kebutuhan pelanggan dengan pendekatan Pembangunan Berkelanjutan,” tutup Warit.
SCG merupakan salah satu pemimpin bisnis terkemuka di kawasan ASEAN dengan lini bisnis utama; Cement & Green Solutions, Smart Living, Decor, Distribution & Retail, Packaging, Chemicals, Cleanergy (Clean Energy), Logistics, Deep Technology & Digital, dan Investment. SCG berupaya menjawab kebutuhan yang beragam dari pelanggan melalui kemitraan kolaboratif dan pengembangan produk, layanan, dan solusi yang inovatif.
SCG memulai operasi bisnis di Indonesia sejak 1992 dengan membuka perdagangan dan secara bertahap mengembangkan investasinya dalam bisnis yang berbeda pada industri semen, bahan bangunan, bahan kimia, dan kemasan. Hingga hari ini, SCG memiliki total 37 perusahaan di seluruh Indonesia dengan lebih dari 7.000 karyawan.
@uli