VISI.NEWS | SOLO – Upaya pemerintah mempercepat pemulihan ekonomi nasional melalui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, sejauh ini masih banyak yang belum menyentuh pelaku ekonomi kreatif kalangan pengusaha muda.
Di antara pelaku ekonomi kreatif, khususnya para pelaku ekonomi pemula atau start up merasa belum mendapatkan akses memanfaatkan program bantuan pemerintah, khususnya di masa pandemi yang lalu.
Masalah tersebut mencuat dalam diskusi komunitas Gagasan bertajuk “Kawula Muda Jawa Tengah Holopis Kuntul Baris,” yang membahas topik seputar percepatan ekonomi nasional di daerah, yang diikuti puluhan peserta terdiri dari pelaku ekonomi berbagai bidang usaha, para pelajar dan mahasiswa di Kota Solo.
Bagaskoro Rizaldy, salah seorang inisiator Gerakan Gagasan Kawula Muda Jawa Tengah, mengungkapkan kepada wartawan, Rabu (3/8/2022), diskusi yang digelar akhir pekan lalu bertujuan menjajagi peranan generasi muda agar terlibat aktif dalam proses pemulihan ekonomi nasional.
“Kami juga membahas pandangan kawula muda tentang pemimpin masa depan dan dukungan terhadap program-program pemerintah yang sejalan dengan latar belakang mereka,” katanya.
Meskipun generasi muda milenial peserta diskusi dengan berbagai latar belakang itu merasa belum tersentuh program pemerintah, para pelaku ekonomi kreatif yang rata-rata masih berusia muda mengaku senang atas kepedulian dan dukungan pemerintah terhadap pertumbuhan sektor ekonomi kreatif.
Kalangan anak muda dari Kota Solo dan sekitarnya itu menyatakan, sejauh ini beberapa kegiatan ekonomi kreatif di Kota Solo sudah ada yang mendapat dukungan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
“Beberapa event, seperti Solo Internasional Performing Art atau SIPA, Creavest 2.0 Solo atau Creative Fest 2021, Solo Keroncong Festival 2021 dan lain-lain, sudah mendapat perhatian,” ujar Rizaldy dari komunitas otomotif di Kota Solo.
Di samping perhatian pemerintah provinsi, menurut Antik, pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebenarnya turut menghidupkan ekosistem ekonomi kreatif di Jawa Tengah. Dia melihat, Menteri Parekraf Sandiaga Uno, memiliki kepedulian besar terhadap bidang pekerjaan lain, seperti kuliner dan yang dia geluti.
“Dulu, kami hanya tahu istilah ekonomi kreatif itu musik, seni lukis, seni tari, dan fesyen. Tetapi melalui program Mas Menteri Sandiaga Uno, kami jadi tahu bahwa kita punya 17 sub sektor ekonomi kreatif yang luar biasa dan potensinya layak untuk bersaing dengan pasar internasional,” tutur Antik.
Di bidang industri perfilman, Zelyta, salah seorang sineas muda Kota Solo berharap perhatian pemerintah dimasa depan lebih ditingkatkan. Dia menunjukkan contoh Menparekraf dalam menggerakkan para sineas muda di Indonesia melalui Festival Film Bulanan.
“Even itu bisa membuat kami pelaku perfilman mendapatkan angin segar, baik dari segi promosi, pendampingan dan reward agar kami nanti bisa menang di festival,” tutur Zelyta menandaskan.
Para peserta diskusi yang sebagian di antaranya merupakan pemilih pemula dalam Pemilu 2024, menyatakan, kepedulian pemimpin terhadap ekonomi kreatif yang ditunjukkan Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno yang dibutuhkan sebagai pemimpin masa depan
“Duet Pak Ganjar dan Pak Sandi cocok menjadi pasangan pemimpin masa depan. Apalagi mereka berdua peduli sekali terhadap UMKM yang kini ditekuni anak-anak muda,” ungkap Abdul Rochim secara terbuka.
Hal senada diutarakan Almaids Noor, dan Dion Pandian Prasetyo yang disapa “Mencho”, yang menurut keduanya pasangan Ganjar dan Sandi bukan hanya akrab dengan anak-anak muda, tetapi juga kalangan luas termasuk ibu-ibu.
“Kalau kedua tokoh itu dipasangkan , saya berharap mereka berdua bisa membawa Indonesia ke arah yang lebih baik lagi”, tandas Mencho. @tok