VISI.NEWS | SOLO – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) yang didirikan tahun 1987 dengan keanggotaan bukan hanya perusahaan, tetapi juga asosiasi perusahaan, BUMN, dan sebagainya kini dihadapkan pada tantangan besar dalam upaya pemulihan dan penguatan ekonomi nasional.
Di tengah pertumbuhan perekonomian yang melambat dan proyeksi masa depan perekonomian dunia yang gelap, Kadin khususnya di daerah diharapkan mendorong pengembangan usaha terutama di kalangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Masalah tersebut disampaikan seorang pengusaha muda anggota Kadin Surakarta, Ferry Indrianto, dalam perbincangan santai dengan wartawan, Senin (14/11/2022) malam.
“Sekarang ini, pengusaha-pengusaha muda dituntut mewujudkan organisasi Kadin yang adaptif, kreatif dan kolaboratif. Sehingga, organisasi yang pembentukannya berdasarkan Keppres itu menjadi ‘rumah utama’ yang mewakili suara dan kepentingan dunia usaha beserta seluruh stakeholdernya,” ujarnya.
Ferry yang merupakan salah satu kandidat ketua Kadin Surakarta, dalam Musyawarah Kota (Muskot) Kadin yang digelar Rabu (16/11/2022), berpendapat, keanggotaan Kadin Surakarta yang saat ini tercatat 938 anggota, terdiri dari perorangan, asosiasi, BUMN dan UMKM, menunjukkan kemajuan dibanding beberapa tahun sebelumnya.
Namun menurut dia, jumlah perusahaan dan asosiasi di wilayah Surakarta yang selain di Kota Solo juga di wilayah sekitarnya, jauh lebih banyak dibanding jumlah anggota Kadin Surakarta.
“Siapa pun yang menjadi ketua Kadin Surakarta, punya pekerjaan rumah untuk mengembangkan potensi dan keanggotaan yang dapat mendukung upaya pemulihan dan penguatan ekonomi,” jelasnya.
Strategi dalam mewujudkan dukungan tersebut, katanya, Kadin harus dapat memfasilitasi kolaborasi terutama dalam mengembangkan UMKM agar naik kelas menjadi pelaku usaha yang kuat.
“Dalam mengembangkan UMKM di wilayah Soloraya, misalnya, Kadin dapat memfasilitasi dengan menjadikannya kawasan ekonomi pusat destinasi wisata dan budaya,” tandasnya.
Dalam kaitan itu, sambung pengusaha yang bergerak di beberapa bidang usaha tersebut, menegaskan, Kadin sebagai mitra strategis pemerintah dituntut terus aktif mendorong potensi UMKM lokal. Di antara perannya dapat berupa pengembangan wirausaha melalui program vokasi dan pelatihan-pelatihan.
“Sementara di internal organisasi Kadin harus terus meningkatkan fungsi organisasi dan regulasi. Kadin di daerah, seperti Kadin Surakarta, diharapkan mendorong stakeholder mengembangkan potensi, khususnya di Kota Solo sebagai kota MICE,” sambungnya.
Dalam memimpin perusahaan, kata Ferry lagi, dia fokus pada peningkatan kualitas perusahaan yang mampu bersaing agar setara dengan BUMN.
Dengan begitu, menurut dia, perusahaan dapat bertransformasi menghasilkan kolaborasi dalam pelaksanaan pekerjaan yang memiliki kontribusi vital dalam pertumbuhan ekonomi dalam negeri. @tok