Penjualannya Menggeliat Lagi Setelah Pandemi, Obat Anti Mabuk Perjalanan ini Dongkrak Kinerja Positif Phapros

Silahkan bagikan

VISI.NEWS | JAKARTA – Perusahaan BUMN PT Phapros Tbk berhasil membukukan pertumbuhan penjualan bersih semester I tahun 2022 sebesar 21 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2021. Kinerja positif tersebut didorong oleh penjualan produk Antimo yang mulai kembali meningkat karena mulai bergairahnya kembali sektor pariwisata di Indonesia. Selain itu, manajemen perusahaan mulai fokus untuk memasarkan produk inovasi hasil kolaborasi dengan lembaga lain secara lebih agresif, baik dengan mengedukasi pasar maupun kampanye yang cukup massif.

Direktur Utama Phapros Hadi Kardoko, dalam rilisnya, Senin (1/8/2022), mengatakan, paska pandemik, industri farmasi mulai kembali menggeliat. Salah satunya adalah produk yang selalu menjadi andalan para pemudik dan wisatawan seperti Antimo, yang saat ini sudah memasuki usia ke-50 tahun, mulai kembali bertumbuh penjualannya. Selain karena faktor kesadaran merek yang cukup tinggi dari konsumen, Antimo juga merupakan market leader untuk kategori obat anti mabuk.

“Mobilisasi masyarakat seperti pada momen mudik lebaran menjadi sentimen positif terhadap kinerja Antimo, yang berdampak langsung terhadap performa keuangan perusahaan. Selain itu juga, laba semester pertama ini juga didapat dari produk-produk yang menjadi unggulan Phapros lainnya, seperti Becefort, Livron serta produk-produk di sektor etikal (obat resep),” tuturnya.

Selain penjualan, kinerja positif Phapros pada enam bulan pertama tahun 2021 ini adalah menurunnya rasio kewajiban jangka panjang perusahaan sebesar 6 persen dibandingkan tahun lalu. Selain itu dari sisi laba periode berjalan, Phapros juga membukukan kenaikan sebesar 7 persen dibandingkan tahun 2021, dan juga kenaikan laba per saham sebesar 8 persen.

“Kami sangat bergembira dengan kinerja positif ini karena bisa memberikan hasil terbaik untuk para investor dan induk perusahaan Phapros. Kami berharap di semester II nanti, kita bisa membukukan pertumbuhan yang lebih tinggi lagi serta kinerja yang optimal dibandingkan tahun 2021. Melalui beberapa upaya inovasi produk baru dan efisiensi, termasuk menjadikan commercial excellence, operational excellence, financial excellence dan digitalisasi sebagai bagian dari strategi utama korporasi di sepanjang 2022 ini,” tutupnya.

Baca Juga :  Seluruh Jemaah Kembali ke Hotel di Mekkah Setelah Mengikuti Puncak Ibadah Haji

PT Phapros Tbk merupakan salah satu perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia yang didirikan sejak 21 Juni 1954. Dengan komposisi saham sebesar 56.77% dimiliki oleh PT Kimia Farma Tbk sedangkan sisanya dimiliki oleh publik. Sebagai perusahaan yang sangat berkomitmen tinggi terhadap standar kualitas, Phapros telah mendapatkan sertifikasi CPOB sejak tahun 1990 serta sertifikat ISO 9001 pada 1999 (yang telah ditingkatkan menjadi Sertifikat ISO 9001 versi 2008), Sertifikat ISO 14001 pada 2001 (yang telah ditingkatkan menjadi ISO 14001:2004), Sertifikat OHSAS 18001:2007 pada 2010, dan Sertifikat ISO 17025 dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk Laboratorium Kalibrasi. Saat ini Phapros memproduksi lebih dari 250 item obat, di antaranya adalah obat hasil pengembangan sendiri dan salah satu produk unggulan Phapros yang menjadi pemimpin pasar di kategorinya adalah Antimo.@nia

M Purnama Alam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Next Post

Sekjen Kemenag: Mitra Bank Syariah Banyak dari Perusahaan yang Dikelola Non-muslim 

Sen Agu 1 , 2022
Silahkan bagikanVISI.NEWS | BANDUNG – Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Nizar Ali mengimbau Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama se-Indonesia untuk menghadirkan Bank Syariah Indonesia dalam sistem penggajian Aparatur Sipil Negara (ASN). “Ini sesuai dengan mandatori Peraturan Menteri Keuangan nomor 11 tahun 2016 di mana jika dalam sistem penggajian suatu […]