VISI.NEWS | SEOUL – Penta Security Systems, penyedia solusi keamanan siber terkemuka di Asia Pasifik, bersama mitranya di Vietnam, NTS Hanoi, menggelar Penta Security Tech Day pada 11-14 April lalu. Di acara ini, Penta Security memamerkan fitur terbaru solusi unggulannya, WAPPLES dan iSIGN+, bagi mitra lokal, distributor, dan pelanggan di Hanoi dan Ho Chi Minh City.
“Kami gembira kembali ke Vietnam serta bertemu dengan mitra dan klien. Di tengah pesatnya permintaan keamanan aplikasi web dan manajemen akses, kami ingin membantu pelaku usaha lokal untuk mempersiapkan diri,” ujar Tae Gyun Kim, CEO, Penta Security, dalam rilis yang diterima VISI.NEWS, Kamis (27/4/2023). “Kami ingin mendukung berbagai pelaku usaha yang ingin mewujudkan zero-trust security.”
Setelah pandemi, katanya, Asia Timur semakin cepat bertransisi menuju teknologi digital, dan penggunaan aplikasi web kini menjangkau setiap aspek kehidupan. Di tengah tingkat penggunaan yang berlangsung pesat ini, pelaku usaha kini menghadapi tantangan yang kian besar untuk melindungi aplikasi dan akun milik perusahaan. Untuk itu, Penta Security membantu pelaku usaha menjawab tantangan tersebut lewat solusi keamanan aplikasi web dan autentikasinya.
Menguasai pangsa pasar terbesar di Asia Pasifik, WAPPLES hadir sebagai web application firewall (WAF) generasi baru dan solusi aplikasi web, serta proteksi API (WAAP). WAPPLES secara efektif memproteksi situs web dan API dari 10 besar ancaman OWASP terkini. Algoritma deteksi COCEP yang dipatenkan Penta Security memakai aturan berbasiskan logika untuk menyaring arus kunjungan web yang berbahaya. Hasilnya, angka false positive mendekati nol.
Agar keamanan akun semakin terproteksi, iSIGN+ menjadi solusi autentikasi korporat tipe perangkat. iSIGN+ menawarkan fungsi multi-factor authentication (MFA) dengan server terpadu yang menangani autentikasi, penyimpanan data, serta pengaturan kebijakan. Fitur single sign-on (SSO) iSIGN+ juga membantu pengguna melakukan login untuk seluruh jenis akun dengan satu rangkaian credential sehingga mengurangi risiko serangan social engineering.@nia
