VISI.NEWS | BANDUNG – Perkembangan tekhnologi digital yang terjadi saat ini, dianggap sudah merubah perilaku masyarakat ke arah less contact economy, dan hal ini akan terus berkelanjutan seraya diyakini memberikan dampak bagi pertumbuhan perekonomian di masa depan.
Demikian dikatakan Bendahara Fraksi Golkar DPRD Jawa Barat (Jabar), H. Kusnadi, menurutnya, sekitar kurang lebih 350 juta orang penduduk di ASEAN telah memanfaatkan layanan ekonomi digital, diketahui potensi ekonomi digital Indonesia ada di 4 terbesar di dunia.
“Dari sisi digital user, jumlah mobile connection di Indonesia mencapai 345,3 juta, artinya 125,6 dari total populasi Indonesia, rata-rata waktu yang dihabiskan orang berselancar di internet selama 8 jam 52 menit,” katanya.
Menyinggung adanya gelombang teknologi baru seperti artificial intelligence (AI), IoT, blockchain, cloud computing, dan jaringan 5G, lanjut Kusndi, diyakini pemanfaatannya dapat meningkatkan efisiensi bisnis, produktivitas dan mendorong inovasi di berbagai sektor, pemerintah telah inisiatif mendorong pemanfaatan ekonomi digital untuk kepentingan masyarakat.
“Diperkirakan, demografi yang dapat diproyeksikan akan nampak pada tahun 2030, kemampuan dan keunggulan digital-natives yang dimiliki generasi ini harus terus diasah,” ujarnya.
Diketahui, Kusnadi mengungkapkan, adapun kebijakan pemerintah diantaranya, pembentukan Roadmap E-Commerce Indonesia 2017-2019, White Paper on Digital for Future Economy
“Dan, Indonesia Digital Roadmap 2021-2024, Making Indonesia 4.0, Cetak Biru Sistem Pembayaran Indonesia 2025/BSPI 2025 dan Action Plan Inovasi Keuangan Digital 2020-2024,” pungkasnya.@eko