Search
Close this search box.

Perry Warjiyo Bantah Likuiditas Perbankan Ketat, AL/DPK Tinggi 25,36%

Bagikan :

VISI.NEWS | JAKARTA –Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, dengan tegas membantah anggapan bahwa likuiditas perbankan saat ini mengalami ketegangan. Pada konferensi pers hari Kamis, 18 Juli 2024, Perry menyatakan bahwa rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) pada kuartal II-2024 tercatat tinggi, mencapai 25,36 persen.

BI telah mengambil langkah untuk menyediakan likuiditas kepada perbankan dengan total senilai Rp 255 triliun. Perry menjelaskan bahwa meskipun rasio AL/DPK mencapai angka yang signifikan, sebesar 25,36 persen, namun hal ini masih jauh di atas ambang minimum yang diperlukan, yaitu 15 persen.

“Pertanyaannya, apakah likuiditas juga ketat? Wong DPK tumbuh 8,45 persen. Jadi tambahan likuiditas AL/DPK tinggi dari tambahan insentif likuiditas BI, DPK tumbuh 8,45 persen, dan dari ekspansi moneter,” ujar Perry.

Menurut Perry, likuiditas perbankan tetap terjaga dengan baik berkat kebijakan insentif likuiditas makroprudensial, ekspansi operasi moneter, serta aliran modal asing ke dalam portofolio domestik. Hal ini berdampak positif pada stabilnya suku bunga perbankan.

Perry juga menjelaskan bahwa tambahan likuiditas berasal dari aliran masuk modal asing. “Inflow asing meningkatkan likuiditas rupiah karena mereka menukarkan valuta asing mereka menjadi rupiah. Sehingga likuiditas ini cukup untuk mendukung rasio AL/DPK yang mencapai 25,36 persen,” tegasnya.

Namun demikian, Perry menilai tidak semua bank aktif dalam menyalurkan kredit tergantung pada modal bisnis masing-masing. “Bank-bank yang aktif dalam menyalurkan kredit akan mendapatkan tambahan likuiditas dari BI. Yang tidak aktif, tidak akan mendapatkan tambahan likuiditas,” paparnya.

Perry menegaskan bahwa berbagai faktor ini berkontribusi pada tingginya rasio AL/DPK yang tercatat, mencapai 25,36 persen. “Ada tambahan insentif likuiditas dari DPK, aliran modal asing, dan lain-lain yang mendukung tingkat likuiditas industri perbankan,” tambah Perry.

Baca Juga :  KPK Panggil Hasto Kristiyanto Sebagai Tersangka Kasus Suap Harun Masiku Pekan Depan

Dengan demikian, pernyataan Perry Warjiyo ini membawa klarifikasi yang kuat terhadap situasi likuiditas perbankan saat ini, menegaskan bahwa kondisi likuiditas masih terjaga dengan baik meskipun rasio AL/DPK mencatatkan angka yang tinggi.

@shintadewip

Baca Berita Menarik Lainnya :