VISI.NEWS | BALIKPAPAN – Direktorat Jenderal (Ditjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah terus melakukan upaya-upaya dalam rangka persiapan layanan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1443 H/2022 M.
Salah satu kebijakan yang dipersiapkan adalah terkait pelayanan di embarkasi haji, salah satunya peningkatan sarana dan prasarana asrama haji. Mulai awal April, seluruh asrama haji yang menjadi isoter (tempat isolasi pasien Covid-19) diimbau sudah steril.
“Saya mohon kepada seluruh Kepala UPT dan Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji Umrah yang membawahi seluruh asrama haji untuk segera mempersiapkan diri. Terhitung 1 April 2022, mohon sebaiknya asrama haji dikosongkan dan lakukan persiapan yang maksimal untuk menyambut kedatangan jemaah haji,” tegas Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab saat menghadiri Rapat Koordinasi dan Evaluasi UPT Asrama Haji dan Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Se-Indonesia Pasca Menjadi Isoter Pasien Covid-19 serta Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji 1443H/2022M di UPT Asrama Haji Embarkasi Balikpapan pada Kamis (24/03/2022), dilansir dari laman resmi Kemenag.
Persiapan asrama haji ini diharapkan dapat dilakukan secara benar dan menyeluruh di berbagai aspek, mulai sanitasi, sarana dan prasarana, serta tata ruang dan letak asrama haji. “Selain persiapan dari aspek sarana dan prasananya, kepada Kepala UPT agar disiapkan juga SOP-SOP pada asrama haji demi kelancaran pada saat operasional haji, seperti SOP keluar dan masuk jemaah, dan lain sebagainya,” imbau Mujab.
Terkait pemanfaatan asrama haji di luar masa operasional haji, Mujab mengatakan perlu kecermatan agar dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap aspek internal maupun PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak).
“Asrama haji ini hanya sekitar 3 bulan digunakan untuk fungsional haji, sisanya 9 bulan praktis pelayanan umum. Oleh karenanya dituntut kecermatan betul agar pemanfaatan asrama haji dapat memberikan kontribusi yang sangat baik, baik secara internal maupun secara umum pada PNBP-nya,” harap Mujab.
Walaupun sampai saat ini belum ada keputusan resmi dari Pemerintah Arab Saudi terkait penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, Mujab mengatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kepala Bidang PHU seluruh Indonesia untuk memastikan kesiapan pemberangkatan jemaah di masing-masing wilayah dengan beberapa skenario pembagian kuota.
“Ada opsi kuota penuh dan kuota terbatas. Nanti jika sudah ada keputusan resmi dari Saudi terkait kuota jemaah, kami akan berusaha untuk memanggil seluruh Kabid PHU se-Indonesia agar dapat mempersiapkan diri terkait jemaah-jemaah haji di wilayahnya sesuai dengan porsi atas pembagian kuota berdasarkan Siskohat,” tandasnya. @fen