VISI.NEWS | BANDUNG – Suasana besar kembali menyelimuti Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Jumat, 21 November 2025. PERSIB Bandung akan menjamu Dewa United dalam laga pekan ke-13 Super League 2025/2026, sebuah pertandingan yang lebih dari sekadar perebutan tiga poin. Laga ini juga menjadi momen reuni bagi dua sosok yang pernah menjadi bagian penting perjalanan tim: Nick Kuipers dan Mohamad Edo Febriansah.
Saat ini, PERSIB berada di posisi keempat dengan 19 poin, sementara Dewa United tertinggal di posisi ke-14 dengan 10 poin. Meski posisi PERSIB lebih baik, para pemain tidak menganggap pertandingan ini mudah. Enam kemenangan beruntun yang diraih PERSIB menjadi modal kuat, namun justru itu yang membuat tim lebih waspada. “Tahun lalu hasil kita kurang bagus lawan Dewa. Putaran pertama seri, putaran kedua kalah di kandang,” ujar Beckham Putra Nugraha. “Itu jadi motivasi tambahan buat kita tanggal 21 nanti. Tapi kita tetap harus sadar, mereka punya banyak pemain bagus,” tambahnya.
Dewa United memiliki sejumlah pemain berkualitas, namun dua nama yang paling menarik perhatian Bobotoh dan pemain PERSIB adalah Kuipers dan Edo. Keduanya merupakan bagian dari tim yang meraih gelar back-to-back juara Liga 1 pada musim 2023/2024 dan 2024/2025. Meninggalkan jejak yang tak terlupakan, mereka kini akan kembali ke stadion yang pernah menjadi rumah mereka, namun dengan warna jersey yang berbeda.
Nick Kuipers, yang bergabung dengan PERSIB sejak 2019, mencatatkan 159 penampilan di semua kompetisi dan menjadi sosok vital di lini pertahanan. Sementara itu, Edo Febriansah, yang memberikan kontribusi besar dengan 80 penampilan dalam dua musim, juga memiliki kenangan manis bersama PERSIB. Kedua pemain ini memberikan segalanya untuk tim, dan catatan itu tetap melekat meski kini mereka mengenakan jersey Dewa United.
Pertemuan di GBLA nanti dipastikan akan berbeda bagi Kuipers dan Edo. Keduanya kembali ke tempat yang dulu mereka bela, namun kali ini mereka akan berusaha keras untuk membantu Dewa United bangkit. Profesionalisme mereka akan diuji, terutama setelah pertandingan sebelumnya di Piala Presiden 2025 yang berakhir imbang 1-1 di Si Jalak Harupat. Namun, meski hubungan emosional terjalin, di atas lapangan, perasaan itu akan disimpan sementara.
Di kubu PERSIB, meski ada rasa hormat terhadap Kuipers dan Edo, mereka akan tetap bertarung keras. Pemain seperti Thom Haye, Marc Klok, Uilliam Barros, Andrew Jung, Beckham, Saddil Ramdani, dan Eliano Reijnders sudah siap menunjukkan kemampuan terbaik mereka untuk menjaga tren positif dan mempertahankan posisi di jalur yang tepat. “Kami semua fokus untuk menjaga kemenangan dan terus berada di jalur yang baik,” ujar Marc Klok.
Dengan puluhan ribu Bobotoh yang diperkirakan akan memadati GBLA, atmosfer pertandingan dipastikan bakal menggelegar. Dukungan dari Bobotoh bukan hanya memberi dorongan bagi PERSIB, tetapi juga menjadi pengingat bahwa setiap laga sangat berarti dalam perjalanan panjang sebuah musim. Para pemain PERSIB paham betul bahwa kemenangan akan sangat penting untuk menjaga posisi mereka di papan atas.
Dewa United, meski berada di posisi yang kurang menguntungkan, akan datang dengan motivasi besar. Mereka ingin membalikkan situasi dan meraih hasil maksimal di kandang lawan. Kehadiran dua mantan pemain yang memiliki kenangan indah dengan PERSIB tentu memberikan motivasi tersendiri bagi Dewa United untuk tampil maksimal.
Hanya tinggal dua hari menuju kick-off, kedua tim memiliki tujuan yang jelas. PERSIB bertekad untuk menjaga konsistensi dan melanjutkan laju positif mereka, sementara Dewa United ingin membuktikan bahwa mereka mampu mengubah arah musim mereka. Bagi Kuipers dan Edo, ini adalah pertandingan penuh emosi dan kenangan, namun bagi PERSIB, ini adalah laga penting yang harus dimenangkan untuk melanjutkan ambisi besar mereka musim ini.
Pertandingan ini bukan sekadar reuni; ini adalah pertarungan penuh cerita, emosi, dan tekad. Stadion Gelora Bandung Lautan Api sudah menanti, dan PERSIB siap menyambutnya dengan semangat juang yang tak pernah padam.
@uli












