VISI.NEWS | BANDUNG – Akhir-akhir ini banyak orang terpapar Infeksi Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota dan Kabupaten Bandung. Salah satu penyebabnya, yakni akibat perubahan cuaca dari musim hujan ke musim kemarau.
Informasi yang diperoleh VISI.NEWS, Minggu (31/3/2024), di Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD) Al Ihsan jumlah pasien DBD cukup banyak. Ironisnya, keluarga pasien yang datang ke rumah sakit itu tidak bisa langsung mengenali gejala penyakit itu.
Salah seorang keluarga pasien di rumah sakit tersebut Mita Triana (23) mengaku sudah berada sekitar 5 hari di RS menemani anaknya yang terkena demam berdarah.
“Iya sudah hampir 5 hari mendampingi anak yang dirawat, dari hari Rabu lalu, untungnya ada perkembangan dan agak membaik,” katanya.
Mita mengatakan bahwa awalnya ia tak menyangka anaknya akan terkena DBD. Suhu panas tubuh anaknya yang semakin tinggi di sertai tangisan yang tiada henti akhirnya di bawa ke rumah sakit. “Pada saat diperiksa ke rumah sakit, diketahui bahwa gejalanya mengarah pada DBD,” ujarnya.
Diketahui, munculnya penyakit seperti ini, memang akibat nyamuk jenis Aedes Aegypti yang saat ini sedang sangat menyebar ke mana-mana.
Berdasarkan data dari Dinkes Kabupaten Bandung pada bulan Januari 2024 disebutkan total yang terkena kasus DBD sebanyak 651 orang di berbagai Puskesmas dan rumah sakit.
Jumlah pasien yang terkena penyakit ini juga mengalami peningkatan di Kota Bandung. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian dalam keterangannya mengatakan bahwa, tingkat keterisian rumah sakit mencapai 73,6 persen. Ia menyebut di beberapa rumah sakit didominasi pasien DBD.
Lebih lanjut, Arhan menuturkan perlu adanya sinergisitas antara pemerintah dan rumah sakit agar tidak terjadi lonjakan kasus DBD yang dirawat di rumah sakit.
“Kota Bandung sedang terjadi kenaikan kasus demam berdarah yang cukup signifikan dan ini menjadi beban juga bagi rumah sakit karena dari data yang kami dapatkan ketelisian tempat tidur di mencapai 73,6 persen, itu cukup tinggi sebetulnya,” tuturnya.
@gvr