VISI.NEWS | JAKARTA – PT PLN (Persero) mengumumkan rencana pembangunan 1.063 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) guna mendukung peningkatan mobilitas kendaraan listrik, terutama selama periode mudik Lebaran 2025. Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo, menyebutkan bahwa proyek ini menelan investasi sebesar Rp 420,4 miliar, dengan biaya rata-rata Rp 395 juta per unit SPKLU.
“Kami mempersiapkan lebih dari seribu SPKLU untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan EV yang akan mudik untuk Lebaran tahun 2025,” ungkap Hartanto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI, Senin (17/2/2025).
Diperkirakan jumlah kendaraan listrik yang digunakan saat mudik Lebaran 2025 akan meningkat hingga 15.600 unit, atau sekitar 3-4 kali lipat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 4.314 unit.
PLN telah melakukan peningkatan jumlah SPKLU secara signifikan, terutama di jalur mudik.
“Kami di PLN telah 100 persen selesai menambah 4 kali jumlah SPKLU, terutama di jalur mudik, sehingga ini menjadi komitmen kami untuk berkontribusi dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia,” ujarnya.
Penambahan ini mencakup 1.000 unit SPKLU yang tersebar di 645 lokasi serta 3 unit SPKLU mobile yang siap melayani pengguna kendaraan listrik di rute Merak-Banyuwangi dan Bakauheni.
Langkah ini sejalan dengan upaya PLN dalam meningkatkan infrastruktur kendaraan listrik, yang sebelumnya juga dilakukan saat libur Natal dan Tahun Baru 2024-2025. Pada periode tersebut, PLN menyiapkan 500 unit SPKLU di jalur mudik, meningkat drastis dari tahun sebelumnya yang hanya memiliki 64 unit.
Dengan adanya ekspansi SPKLU ini, PLN optimistis dapat memberikan layanan optimal bagi pengguna kendaraan listrik selama mudik dan mendukung percepatan adopsi kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. @ffr