VISI.NEWS | JAKARTA – Kenaikan harga Minyakita yang melampaui HET Rp15.700 per liter akhirnya mengungkap adanya praktik curang dalam distribusinya. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) bersama Menteri Perdagangan Budi Santoso memastikan akan memberikan tindakan tegas bagi pihak yang terlibat.
Staf Ahli Menteri Perdagangan Tommy Andana sebelumnya melaporkan bahwa harga Minyakita pada Januari 2025 mencapai rata-rata Rp17.389 per liter, meski data menunjukkan produksi minyak goreng nasional cukup melimpah dengan total 213.988 ton per bulan. Kelangkaan ini memicu dugaan bahwa beberapa distributor sengaja menahan pasokan.
“Makanya kita cek terus ya. Saya kemarin turun langsung ke Banyuwangi. Soal minyak goreng ini kan penting, apalagi mau Puasa. Biasanya yang rawan itu minyak goreng dan gas. Itu kan kebutuhan pokok masyarakat, menyangkut hajat orang banyak, jadi harus benar-benar diperhatikan,” ujar Zulhas, Rabu (5/2/2025).
Zulhas menyatakan pentingnya pengawasan distribusi bahan pokok, terutama jelang bulan Ramadan.
“Pokoknya soal gas, minyak goreng, cabai, gula, apalagi menjelang Puasa, harus diawasi ketat. Jangan sampai ada yang main-main,” tegasnya.
Mendag Budi Santoso menambahkan bahwa pihaknya telah menemukan bukti adanya oknum distributor yang menahan distribusi minyak goreng di Tangerang.
“Ya, kemarin ada di Tangerang itu kan, sudah kita ekspos. Itu sudah jadi perhatian kita, jangan sampai ada distributor lain yang seperti itu lagi. Sekarang sudah kita tertibkan, dan harga sudah mulai baik lagi, sesuai HET Rp15.700 per liter,” katanya.
Pelaku utama yang merupakan pemilik usaha sudah teridentifikasi dan kasusnya diproses di Bareskrim. Jika terbukti bersalah, izin usahanya akan dicabut.
“Nanti diproses, kalau terbukti, izinnya bisa dicabut,” tegasnya.
Temuan ini menjadi peringatan keras bagi semua distributor dan produsen minyak goreng untuk tidak mencari keuntungan dengan cara curang. Pemerintah memastikan akan memperketat pengawasan demi menjaga stabilitas harga bahan pokok, terutama menjelang Ramadan. @ffr