VISI.NEWS | FILIPINA – Presiden Filipina, Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr., memberikan respons terhadap seruan pemakzulan terhadap Wakil Presiden Sara Duterte, yang dilontarkan oleh anggota Kongres, France Castro. Marcos menilai pemakzulan tersebut tidak akan memberikan manfaat bagi rakyat Filipina dan hanya akan membebani Kongres.
“Mengapa buang-buang waktu untuk itu,” kata Marcos dalam konferensi pers, Jumat (29/11/2024), seperti yang dilaporkan oleh Channel News Asia.
“Semua ini tak akan membantu memperbaiki kehidupan warga Filipina. Bagi saya ini seperti badai dalam cangkir teh,” tambahnya.
Tuntutan pemakzulan ini muncul setelah France Castro menyebutkan bahwa anggota Kongres Filipina berencana mengajukan proses pemakzulan terhadap Sara Duterte. Tuduhan terhadap Wakil Presiden termasuk pengkhianatan terhadap kepercayaan publik, penyalahgunaan dana publik, hingga kejahatan berat seperti penjarahan. Saat ini, parlemen sedang menyelidiki dugaan penyalahgunaan dana publik ketika Sara menjabat sebagai Menteri Pendidikan, jabatan yang dia tinggalkan pada Juni lalu. Sara telah membantah tuduhan tersebut.
Marcos juga memberikan respons terhadap pernyataan kontroversial Sara Duterte yang mengungkapkan bahwa dia telah menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh Presiden Bongbong Marcos, ibu negara Liza Araneta, serta Ketua DPR Martin Romualdez. Sara menyebut bahwa jika dia terbunuh, orang-orang tersebut harus dibunuh juga, menandakan adanya ancaman serius terhadap keselamatan mereka.
Bongbong Marcos mengutuk ancaman tersebut dan menyatakan bahwa rencana kriminal yang disebutkan oleh Wakil Presiden tidak bisa dianggap remeh. Meskipun ada ketegangan dalam hubungan antara Marcos dan Duterte, terutama setelah runtuhnya aliansi mereka, Bongbong menyatakan bahwa dia tidak akan menutup kemungkinan untuk memperbaiki hubungan tersebut di masa depan. “Jangan pernah berkata tidak,” katanya saat ditanya soal masa depan hubungan mereka dalam pemerintahan. @ffr