VISI.NEWS | SOREANG – Presiden Joko Widodo turut mengapresiasi perputaran uang yang dikelola melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) Binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) yang langsung melompat signifkan.
“Perputaran uang dari yang dulu Rp 800 miliar dalam delapan tahun sudah melompat menjadi Rp 244 triliun. Ini sebuah jumlah yang tidak kecil. Dan ini yang baik, kita memberikan kail, bukan memberikan bantuan. Ini kail yang disiapkan, disini kita sudah 15,2 juta nasabah,” kata Joko Widodo dalam keterangannya saat menghadiri silaturahmi dengan peserta dan pendamping program membina ekonomi keluarga sejahtera binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) di Dome Bale Rame, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (3/2/2024).
Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo itu turut didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Bupati Bandung Dadang Supriatna, Dirut PNM Mekaar Arief Mulyadi, dan pihak lainnya.
Joko Widodo mengatakan bahwa jika ada permintaan berapa pun anggaran dari PNM Mekaar untuk target anggaran tahun ini, pemerintah siap.”Kalau memang kurang, kaya dulu tahun 2020, kita suntik Rp 2,5 triliun,” kata Joko Widodo.
Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, mengaku sangat senang sekali karena PNM Mekaar ini yang dibuka sejak 2015, saat itu nasabahnya sebanyak 400 ribu di seluruh Indonesia.
“Hari ini sudah 15,2 juta nasabah. Artinya apa yang digagas pemerintah diterima dan memang itu dilihat, dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Dari 400.000 nasabah melompat ke 15,2 juta nasabah,” katanya.
Jokowi pun ingat pada tahun 2015 itu yang disalurkan baru Rp 800 miliar, yang dinilainya cukup besar. Seperti disampaikan Dirut PNM Mekaar sudah tersalurkan Rp 244 triliun.
Menurutnya, termasuk 5000 nasabah PNM Mekaar yang hadir di Dome Bale Rame Soreang itu adalah yang menerima program tersebut. Pada tahun 2015, lanjut dia, pinjaman awal Rp 2 juta/nasabah kemudian meningkat ada yang Rp 8 juta hingga Rp 10 juta.
“Yang saya senang ada perkembangan yang sangat bagus urusan produksi. Karena di Kabupaten Bandung ini yang banyak adalah produsen, rumah tangga yang memproduksi, baik produk-produk handicraft, produk makanan, produk pertanian, ada semuanya,” tuturnya.
Jokowi juga mengaku senang melihat kemasan makanan yang bagus sekali, saat meninjau produk makanan yang ada di lokasi tersebut, di antaranya produk basreng (baso goreng).
“Yang saya senang, ini sudah diekspor ke Malaysia, sehingga bisa meniru dengan produk yang lain dengan harga kompetitif dan harganya bisa bersaing negara lain. Produk ini bisa masuk ke negara-negara lain,” harapnya.
Jokowi juga mengungkapkan pengalaman usahanya di Solo pada tahun 1988. “Tahun kedua saya bisa jualan sampai Jakarta, tahun ketiga saya sudah bisa export ke Singapura, tahun berikutnya saya bisa export ke Eropa,” katanya.
Jokowi mengatakan, para nasabah yang pinjam uang Rp 10 juta, Rp 15 juta dalam program PNM Mekaar tidak memakai anggunan. “Siapa yang berani meminjamkan uang Rp 244 triliun dan tanpa anggunan, hanya PNM,” katanya.
Menurutnya, yang membuat ia senang kredit macetnya kecil sekali hanya 0,5%.
“Kecil. Artinya apa, karakter ibu-ibu yang menjadi nasabah sangat baik karena tidak ada yang macet. Kedisiplinan nasabah dalam mengangsur juga sangat bagus,” ucapnya.
Jokowi berharap kepada masyarakat setiap mendapatkan pembiayaan dari PNM Rp 5 juta sampai Rp 10 juta gunakan 100% semuanya untuk modal usaha. Membeli barang dari keuntungan, bukan dari uang pokok atau modal usaha.
“Jangan tergoda untuk membeli barang-barang yang belum tentu manfaatnya baik,” ucapnya.
Presiden juga mengajak masyarakat untuk kerja keras, kejujuran dan disiplin sesuatu hal yang sangat penting.
“Usaha yang kita miliki terus berkembang dengan baik, lebih besar dan semua itu akan mensejahterakan keluarga kita dan juga ekonomi negara kita Indonesia,” harapnya.
@kos