Search
Close this search box.

Prodi Ilmu Komunikasi Adakan Uji Kompetensi Penulisan dan Penyuntingan Buku Nonfiksi

Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Bandung menyelenggarakan uji kompetensi untuk penulisan buku nonfiksi dan editor, Rabu (16/9)./visi.news/istimewa.

Bagikan :

VISI.NEWS – Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Penulisan dan Editor Profesional (PEP) bekerja sama dengan Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Bandung menyelenggarakan uji kompetensi untuk penulisan buku nonfiksi dan editor, Rabu (16/9).

Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN, Dr. Ahmad Sarbini, M.Ag menjelaskan, LSP PEP mengadakan uji kompetensi ini secara gratis sekaligus merupakan pemberitahuan kepada para dosen bahwa ke depannya, dosen-dosen dan mahasiswa yang akan menulis di penerbit harus memiliki sertifikat yang menerangkan kompetensi penulis. Di samping itu juga sebagai upaya meningkatkan pengetahuan, wawasan dan syarat sebagai dosen profesional.

Lebih lanjut Dr. Ahmad Sarbini, M.Ag mengatakan bahwa pihaknya berterima kasih kepada LSP PEP dan Prodi Ilmu Komunikasi yang sudah memfasilitasi kegiatan ini.

“Ke depannya semoga saja diadakan uji kompetensi untuk prodi-prodi lain agar dosen semakin memiliki syarat-syarat yang dibutuhkan,” kata Ahmad Sarbini dalam keterangan tertulis yang diterima VISI.NEWS, Jumat (18/9).

Uji kompetensi ini, kata Ahmad Sarbini, tergolong baru dan belum banyak dosen yang mengetahui serta mengikutinya. Khusus di Program Studi Ilmu Komunikasi hanya beberapa dosen yang sudah tersertifikasi, padahal ke depannya dalam program akreditasi yang terbaru dibutuhkan dosen-dosen yang sudah tersertifikasi dan memiliki keterangan dosen yang kompeten.

Sementara itu Darajat Wibawa, selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi mengatakan, “Uji Kompetensi selain membuka peluang kepada para dosen dan mahasiswa di lingkungan Fakultas Dakwah dan Komunikasi mengenai uji kompetensi penulisan dan penyuntingan, juga dalam rangka mempersiapkan upaya mempertahankan Akreditasi A. Jadi, dalam kerja samanya ada out put dan outcome, dan semakin banyak dosen yang memiliki kompentensi di bidangnya masing-masing”.

Acara yang diselenggarakan di Gedung U Fakultas Dakwah dan Komunikasi ini menghadirkan delapan asesor dari Bandung untuk menguji dosen dan mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang mendaftar secara on line.

Baca Juga :  Dadang Supriatna: Rancangan APBD Sudah Ada Persetujuan dari DPRD Kabupaten Bandung

Terdapat tiga aspek yang diujikan, yaitu penulisan naskah, penyuntingan naskah, dan penyuntingan substantif. Selain itu, pengujian dibagi ke dalam dua metode, yaitu uji kompetensi dan portofolio. Uji kompentensi diikuti oleh peserta yang belum memiliki buku ber-ISBN minimal tiga judul. Sedangkan portofolio diikuti oleh peserta yang sudah memiliki buku.

Peserta yang berjumlah 80 dari dosen dan mahasiswa dibagi delapan kelompok, satu kelompok terdiri atas 10 orang dengan satu asesor. Delapan kelompok ditempatkan dalam delapan ruangan, agar pengerjaan ujian berjalan efektif dan memenuhi peraturan protokol kesehatan terkait pencegahan Covid-19 dengan memakai masker dan berjauhan tempat duduknya.

Setelah mengerjakan rangkaian pengujian dengan asesor, selanjutnya peserta akan mendapatkan hasil berupa kompeten dan belum kompeten. Untuk yang mendapat hasil kompeten akan diajukan oleh asesor kepada Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Untuk peserta yang medapatkan hasil belum kompeten, bisa mengulang pengujian dengan cara mengikuti pelatihan penulisan dan penyuntingan. @fen

Baca Berita Menarik Lainnya :