Search
Close this search box.

Program KKN Tematik Harus Diteruskan untuk Kemajuan Ekonomi Desa

Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, melakukan penarikan mahasiswa KKN di Desa Donohudan, Kabupaten Boyolali./visi.news/tok suwarto.

Bagikan :

VISI.NEWS – Pandemi Covid 19 yang secara dahsyat menerpa pedesaan dan perkotaan di Indonesia, berdampak terjadinya pengangguran di perkotaan. Akibatnya, banyak tenaga kerja yang kembali ke desa.

“Dalam dinamika tersebut, membangun desa dalam jangka panjang harus terus dilakukan. Kehadiran mahasiswa peserta program kuliah kerja nyata (KKN) tematik di pedesaan harus terus dilakukan, untuk membantu melanjutkan pembangunan masyarakat, khususnya untuk kemajuan ekonomi di desa,” ujar Dr. Suprapedi, Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), dalam sambutan penarikan mahasiswa UNS peserta KKN, yang dilakukan secara virtual di Balai Desa Donohudan, Kabupaten Boyolali, Rabu (24/2/2021) petang.

Suprapedi yang mewakili Menteri Desa PDTT, dalam penarikan secara virtual sebanyak 1.444 mahasiswa KKN UNS periode Januari-Februari 2021, yakin kehadiran mahasiswa di desa dalam situasi perekonomian dunia yang menurun, akan bisa membangun perekonomian nasional melalui basis ekonomi berskala desa.

Pada bagian lain, Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa itu menekankan, para mahasiswa yang turun dalam KKN secara nyata akan mengangkat potensi desa untuk mengembangkan ekonomi.

Kendati para mahasiswa hanya di desa selama sekitar sebulan, katanya, sebagai akademisi pasti bisa mengidentifikasi masalah dan potensi desa.

“Mahasiswa punya peran partisipasi penting dalam pembangunan di desa. Partisipasi mahasiswa dalam KKN menjadi momentum penting yang harus terus meluncur di desa. Karena mahasiswa punya peran signifikan dalam meningkatkan pembangunan desa,” tandasnya.

Suprapedi menambahkan, dalam konteks belajar merdeka, KKN menjadi ruang yang luas bagi mahasiswa untuk belajar membangun desa.

“Ketika mahasiswa turun KKN ke desa, mereka membawa inisiasi, inovasi dan sebagainya dalam aktualisasi pembangunan desa,” tuturnya lagi.

Baca Juga :  Novita Hardini Gandeng Ajik Krisna, Dorong UMKM Trenggalek Tembus Pasar Nasional

Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, dalam penarikan mahasiswa peserta KKN itu, mengingatkan, dengan kemampuan intelektual yang didapat di bangku kuliah di UNS, para mahasiswa dapat melaksanakan program kegiatan KKN tematik sesuai kebutuhan masyarakat.

“Dalam mengikuti program KKN, para mahasiswa mendapat kesempatan pertama sebagai penuntun perubahan di masyarakat,” katanya.

Prof. Jamal minta, setelah mahasiswa peserta KKN kembali ke kampung halaman agar mengedukasi masyarakat lingkungannya tentang pola hidup bersih dan sehat, serta menegakkan protokol kesehatan.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS, Prof. Dr. Okid Parama Astirin, melaporkan, sebanyak 1.444 mahasiswa beserta 70 dosen pendamping lapangan (DPL) ditarik secara serentak dari lokasi KKN di 17 provinsi se Indonesia.

Penarikan secara simbolis dilakukan di 5 lokasi KKN, masing-masing di Balai Desa Donohudan dilakukan rektor dan di 4 kabupaten lain dilakukan para wakil rektor. @tok

Baca Berita Menarik Lainnya :