VISI.NEWS – Penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap dua akan segera diberlakukan di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Seiring dengan itu, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya tengah mempersiapkan segala sesuatunya, mulai pengkajian, menyiapkan sumber daya manusia, hingga sosialisasi.
Bahkan, Pemkot Tasikmalaya juga menambah ruang perawatan atau ruang isolasi untuk pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di RSUD dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya. Penambahan ruangan itu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.
“Dalam beberapa hari terakhir terjadi peningkatan kasus yang cukup signifikan. Ini tak lepas dari peningkatan yang terjadi secara nasional,” kata Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, saat meninjau langsung Gedung Rawat Inap Mitra Batik RSUD dr Soekardjo, Jumat (11/9) sore.
Menurut Budi, pihaknya harus mencari alternatif untuk penanganan pasien. Hingga akhirnya memutuskan gedung rawat inap Mitra Batik dijadikan ruang isolasi.
Sebelumnya, ruangan tersebut belum digunakan karena alat kesehatan belum lengkap, namun kini sudah siap. Terdapat 40 tempat tidur di gedung itu. Dengan begitu, total ruang isolasi di RSUD dr Soekardjo terdapat 49 tempat tidur.
“Selain menambah tempat tidur, kami juga telah menyiapkan tim medis, mulai dokter spesialis hingga tenaga perawat. Besok sudah bisa beroperasi. Besok sudah siap,” tuturnya.
Dikatakan Budi, jika gedung itu masih juga belum mencukupi untuk menampung pasien Covid-19, pihaknya akan terus mencari alternatif lainnya. Namun, sejauh ini belum bisa menentukan tempat yang akan dijadikan ruang isolasi.
Budi mengakui, ruang isolasi di sejumlah rumah sakit di wilayahnya mulai terisi penuh untuk menampung pasien Covid-19. Hal itu karena Kota Tasikmalaya menjadi rujukan pasien dari daerah sekitar. Karenanya, mau tak mau pasien dari luar daerah harus dirawat di Kota Tasikmalaya.
“Mudah-mudahan gedung ini bisa menampung. Semoga juga tak dipakai. Artinya, penambahan bisa diantisipasi,” ucapnya.
Budi pun berharap dan mengingatkan masyarakat untuk tidak terlena dan merasa pandemi Covid-19 telah selesai. Tren penambahan kasus justru terus meningkat. Masyarakat diminta tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Kami semua bekerja, dari tim lapangan, sosialisasi, semua bergerak. Kita semua ingin normal. Karenanya, kita semua harus tetap waspada,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan kasus Covid- 19 terus terjadi peningkatan di Kota Tasikmalaya. Dia mengaku akan segera berkomunikasi dan menggelar rapat dengan gugus tugas serta kepala daerah tentang langkah selanjutnya untuk mengantisipasi darurat Covid-19 kedua kalinya ini.
Kemungkinan direkomendasikan untuk PSBB, namun sekarang masih dievaluasi secara keseluruhan terkait kondisi darurat Covid-19 di Kota Tasikmalaya. Adapun keputusan diberlakuan atau tidaknya PSBB, itu kewenangan gugus tugas dan kepala daerah, ungkapnya. @arn