VISI.NEWS | BANDUNG – Puluhan bus milik Dinas Perhubungan Kota Bandung terbengkalai dan dibiarkan rusak berat di kawasan SOR GBLA, Gedebage. Mayoritas bus yang tidak terpakai merupakan armada Trans Metro Bandung (TMB) serta bus sekolah yang pernah dioperasikan sejak 2014.
Plt Kepala Dishub Bandung, Asep Kuswara, mengungkapkan bahwa dari total 36 unit bus sekolah yang dimiliki, hanya 5 unit yang masih beroperasi. Rendahnya minat siswa untuk menggunakan bus sekolah disinyalir akibat kebijakan zonasi sekolah yang membuat jarak antar rumah dan sekolah menjadi lebih dekat.
“Kalau zonasi sudah gak ada kan sekolah jadi bebas (dimana saja), maka kita harus pikirkan kembali untuk angkutan-angkutan sekolah,” ujar Asep pada Sabtu (1/2/2025).
Sebagian bus yang rusak berat telah dilelang, dengan 14 unit yang laku meski belum diambil oleh pemenang lelang.
“Kondisinya sudah rusak dan layak dihapuskan, makanya kita lelang dan dilakukan appraisal, sebagian sudah laku terjual karena sudah tidak mungkin digunakan,” ujarnya.
Yudiana, Kepala UPT Pengelolaan Angkutan Dishub Kota Bandung, menyebutkan bahwa anggaran awal pengadaan bus pada 2014 mencapai Rp 10 miliar dengan merek Hino.
“Kondisinya sudah rusak dan layak dihapuskan, makanya kita lelang dan dilakukan appraisal, sebagian sudah laku terjual karena sudah tidak mungkin digunakan,” jelasnya.
Bus yang belum terlelang akan segera diajukan ke Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Bandung untuk dilelangkan pada 2025 agar tidak terus terparkir tanpa manfaat.
“Dari total 36 bus itu di dalamnya termasuk yang sudah dilelangkan, kalau yang belum dilelang pada tahun ini kita masukan ke BKAD Kota Bandung agar bisa segera dilelangkan,” ungkapnya.
“Iya sudah enggak mungkin lagi digunakan karena sudah rusak berat, jadi solusinya kita lelangkan saja agar tidak hanya terparkir,” sambungnya. @ffr