Search
Close this search box.

Puncak Musim Hujan Desember 2024: BMKG Imbau Waspada Cuaca Ekstrem di Indonesia

Ilustrasi/visi.news/humas bandung

Bagikan :

VISI.NEWS | JAKARTA – Bulan Desember 2024 diperkirakan akan menjadi puncak musim hujan di Indonesia, terutama di wilayah barat. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah yang akan mengalami puncak hujan pada bulan ini meliputi Pulau Sumatra, pesisir selatan Jawa, dan Kalimantan.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa sebanyak 303 Zona Musim atau sekitar 43,4% dari total Zona Musim di Indonesia diperkirakan akan mengalami curah hujan tinggi selama Desember, dengan intensitas lebih dari 200mm. Dalam beberapa pekan ke depan, masyarakat diharapkan untuk lebih waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.

  • Potensi Cuaca Ekstrem

Pada akhir November, BMKG juga mengidentifikasi adanya bibit siklon tropis 96S dan 99B di Samudra Hindia, yang dapat mempengaruhi cuaca di wilayah Indonesia bagian barat. Selain itu, fenomena atmosfer lainnya seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan gelombang Rossby diprediksi akan meningkatkan potensi hujan lebat disertai kilat, petir, dan angin kencang.

“Hujan sedang hingga lebat diprediksi terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia. Untuk itu, kepada pemerintah daerah diharapkan meningkatkan kesiap-siagaan dengan mengecek kembali sarana dan prasarana kebencanaan yang dimiliki serta melakukan langkah antisipasi yang lebih komprehensif agar potensi bahaya bencana bisa diminimalkan,” kata Dwikorita dalam keterangannya.

  • Peringatan Khusus untuk Natal dan Tahun Baru

BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang dapat terjadi pada periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Salah satu faktor utama yang memengaruhi cuaca ekstrem ini adalah fenomena La Nina yang diprediksi dapat meningkatkan curah hujan hingga 20-40%. La Nina ini diperkirakan akan berlangsung hingga April 2025, bersama dengan dinamika atmosfer lain yang dapat memperburuk intensitas curah hujan.

Baca Juga :  NU dan Pemerintah Desa Rancabali Jalin Kerjasama untuk Kemajuan Desa Berkelanjutan

Imbauan serupa juga disampaikan kepada sektor-sektor yang berisiko, seperti pelayaran, angkutan penyeberangan, dan nelayan, karena fenomena cold surge yang bergerak dari Siberia dapat memicu gelombang tinggi di laut, membahayakan keselamatan aktivitas maritim.

“Untuk itu, kami mewanti-wanti masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat berdampak pada bencana hidrometeorologi di wilayah Indonesia seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, khususnya pada periode Nataru 2024/2025,” ungkapnya.

  • Puncak Musim Hujan

Deputi Klimatologi BMKG, Ardhasena memprediksi puncak musim hujan 2024/2025 akan berlangsung antara November 2024 hingga Februari 2025.

“Secara umum Puncak Musim Hujan 2024/2025 diprediksi terjadi pada Bulan November 2024 hingga Februari 2025. Wilayah yang diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada November – Desember 2024 antara lain sebagian Sumatera, pesisir selatan Pulau Jawa, dan Kalimantan,” ucap Ardhasena.

“Sedangkan wilayah yang diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada periode Bulan Januari – Februari 2025 yaitu wilayah Lampung, Jawa bagian utara, sebagian kecil dari Sulawesi, Bali, NTB, NTT, dan sebagian besar Papua,” imbuhnya.

Dengan memperhatikan potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan bencana hidrometeorologi selama periode musim hujan puncak ini. @ffr

Baca Berita Menarik Lainnya :