VISI.NEWS | KABUPATEN INDRAMAYU – Pusat Layanan Kesehatan (Puskemas) Lohbener, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, gencar menyosialisasikan pencegahan penyakit hepatitis akut kepada sejumlah masyarakat, khususnya anak-anak yang berada di wilayah Kecamatan Lohebener.
Dikatakan Kepala Puskemas Lohbener, dr. Andri, penyakit hepatitis akut sangat rentan menular kepada anak-anak sehingga pihaknya melakukan langkah-langkah sedini mungkin dengan memeriksa kesehatan anak dan menyebarluaskan informasi langsung kepada masyarakat terkait pencegahan penyakit hepatitis akut.
“Kegiatan sosialisasi ini sebagai mitigasi penularan penyakit hepatitis akut sehingga masyarakat akan mengetahui gejala-gejala untuk kemudian segera dilakukan pencegahan sesuai arahan kami berdasarkan Kemenkes,” katanya, Minggu (15/5/2022), seperti dilansir laman Diskominfo Indramayu.
Menurut dr Andri, gejala penyakit hepatitis yang harus diwasapadai orang tua terhadap buah hatinya, seperti timbul gejala urine berwarna gelap, feces berwarna abu-abu, sklera mata berwarna kuning, demam/kejang, mual dan muntah.
“Ketika mendapati gelaja-gejala urine berwarna gelap, feses berwarna abu-abu, sklera (selaput putih) mata berwarna kuning, demam/kejang, mual-mual dan muntah sebaiknya segera kunjungi puskesmas terdekat untuk memperoleh penanganan medis sedini mungkin,” tambahnya.
Andri berharap orang tua perlu melakukan pencegahan sedini mungkin seperti halnya mencuci tangan menggunakan sabun, minum air bersih yang matang, makan makanan yang bersih dan matang, membuang tinja/popok pada tempatnya, menggunakan alat makan sendiri, memakai masker, dan menjaga jarak.
Pihaknya ke depan akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya di setiap Pos Layanan Terpadu (Posyandu) yang menjadi wilayah kerjanya, sebagaimana intruksi pemerintah supaya lebih waspada akan adanya penyakit hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya ini.
“Puskesmas Lohbener tengah gencar-gencarnya menyosialisasikan kepada semua posyandu di wilayah kerja, terkait penyakit hepatitis akut pada anak sebagai upaya pencegahan terjadinya kasus hepatitis pada anak yang belum diketahui penyebabnya,” ujarnya. @fen