Search
Close this search box.

Ramai Soal Kemewahan Ustadz Solmed, Ini Kondisi Kiai Terkenal Jaman Dulu

Ustad Solmed dan KH As'ad Syamsul Arifin /visi.news/nu.or.id/diolah

Bagikan :

VISI.NEWS | BANDUNG – Belakangan ini, publik dihebohkan dengan potret kemewahan rumah Ustaz Solmed yang luasnya sampai setengah hektare dan bernilai Rp 80 miliar. Rumah yang berada di kawasan Bogor itu dibangun dengan gaya arsitektur Timur Tengah dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas mewah seperti kolam renang, lapangan futsal, lapangan badminton, track balapan, hingga pom bensin pribadi.

Ustaz Solmed sendiri mengaku bahwa rumah tersebut merupakan hasil dari bisnis rokok dan susu almond yang ia jalankan. Ia juga mengatakan bahwa ia rela menjual rumahnya jika ada yang menawar Rp 80 miliar. Namun, ia tidak mau membocorkan berapa biaya yang dikeluarkan untuk membangun rumah tersebut.

Kiai Dulu Bersahaja

Berbeda dengan ustad-ustad sekarang, para kiai dulu dikenal bisa menjaga kebersahajaan. Kiai As’ad Syamsul Arifin adalah salah satu ulama dan pahlawan nasional yang dikenal dengan kesederhanaan dan kebersahajaannya. Beliau lahir di Mekah pada tahun 1897 dan merupakan keturunan dari Sunan Kudus dan Sunan Ampel. Beliau juga berperan penting dalam berdirinya Nahdlatul Ulama (NU) dan memimpin Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah di Situbondo.

Kiai As’ad tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga ilmu militer dan bela diri. Beliau juga aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan mengomando para bandit untuk membantu santri melawan penjajah. Namun, di balik kiprah dan pengaruhnya, Kiai As’ad tetap menjaga sikap rendah hati dan tidak tergiur oleh harta dan kemewahan.

Salah satu bukti kesederhanaan Kiai As’ad adalah kediamannya yang hanya terdiri dari dipan dan perabot seadanya. Beliau juga tidak pernah membeda-bedakan antara santri dan masyarakat, dan selalu bersikap ramah dan murah hati kepada siapa saja²³. Beliau juga tidak pernah mengeluh meskipun hidup dalam keterbatasan, tetapi selalu bersyukur dan berusaha untuk bermanfaat bagi orang lain.

Baca Juga :  Didi Sungkono: Kapolsek Semampir, KP3 Tanjung Perak Harus Sampaikan Sesuai Fakta Hukum

Selain Kiai As’ad, ada juga beberapa kiai lain yang memiliki kesederhanaan dan kebersahajaan dalam hidup, seperti KH Ahmad Shiddiq, KH Ali Maksum, KH Abdul Wahab Hasbullah, KH Bisri Syansuri, dan lain-lain. Mereka semua adalah ulama-ulama yang memiliki ilmu yang tinggi, akhlak yang mulia, dan sikap yang zuhud. Mereka juga berkontribusi dalam bidang pendidikan, sosial, budaya, dan politik.

Kesederhanaan dan kebersahajaan kiai-kiai ini patut menjadi teladan bagi kita semua. Mereka menunjukkan bahwa menjadi kiai bukan berarti harus hidup mewah dan bergelimang harta, tetapi lebih penting adalah memiliki ilmu yang bermanfaat, akhlak yang mulia, dan sikap yang rendah hati. Mereka juga menunjukkan bahwa menjadi kiai bukan berarti harus menjauhkan diri dari masyarakat, tetapi lebih penting adalah berinteraksi dan berkontribusi bagi kemajuan Islam dan Indonesia.

@mpa

Baca Berita Menarik Lainnya :