Search
Close this search box.

Realisasi PAD Sektor Pariwisata Sukabumi Baru Tercapai Rp 600 Juta

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar./visi.news/Andri.

Bagikan :

VISI.NEWS | SUKABUMI – Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, menuturkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari bidang pariwisata di Kabupaten Sukabumi pada 2025 sebesar Rp 1,5 miliar. Akan tetapi hingga menjelang akhir tahun 2025, realisasinya baru mencapai Rp 600 juta.

Ali menuturkan bahwa dalam peraturan daerah disebutkan bahwa PAD bersumber dari objek wisata yang dimiliki, dikelola, dimanfaatkan dan diselenggarakan oleh pemerintah daerah.

“PAD itu dari objek wisata yang dimiliki, dikelola dan diselenggarakan, kalau peraturan daerahnya menyebut seperti itu. Dari yang dimiliki, diselenggarakan dan dimanfaatkan itu, PAD kita mendapatkan target Rp 1,5 miliar. Realisasinya baru diangka Rp 600 juta,” ujar Ali.

Ia mengatakan belum tercapainya target PAD hingga menjelang akhir 2025 dipengaruhi oleh karakteristik pariwisata Sukabumi yang mengandalkan wisata alam. Kondisi tersebut membuat sektor pariwisata sangat bergantung pada cuaca dan situasi alam. Bencana alam yang terjadi di sejumlah titik, seperti Curug Sodong, Muara Cikaso, dan Pantai Minajaya, turut berdampak signifikan terhadap kunjungan dan pendapatan.

Selain faktor alam, Ali juga mengakui masih terdapat kekurangan dalam pengelolaan objek wisata.

“Selain juga kami harus akui kaitan dengan tata kelola yang harus kami perbaiki,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Ali menyampaikan bahwa Dispar kini tengah menjajaki kerja sama dengan pihak ketiga dalam pengembangan objek wisata. Mengingat potensi objek wisata yang dimiliki pemerintah daerah mencapai Rp 20 miliar.

Menurut Ali, keterlibatan pihak ketiga dinilai penting karena mereka memiliki kreativitas dan orientasi bisnis yang lebih kuat.

“Maka kita beriktiar untuk memposisikan Dinas Pariwisata sebagai regulator dan operatornya tidak harus Dinas Pariwisata. Kami hari ini di objek-objek wisata yang ada sedang membangun kerja sama dengan pihak ketiga, jadi dikerjakanya oleh pihak ketiga. Jadi nanti kita membangun kontrak , bekerja bersama-sama atau kita serahkan tapi kemudian dia sudah memberikan deviden yang lumayan untuk pemerintah,” ujarnya.

Baca Juga :  Catat! Ini Syarat Nilai Rapor untuk Daftar ke Unhan 2026

Hal lain yang juga penting dari PAD yaitu kontribusi sektor pariwisata di Kabupaten Sukabumi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Menurut Ali, PDRB dari pariwisata baru mencapai 2,4 persen, adapun penyumbang PDRB yang paling tinggi ada pada sektor pertanian kemudian industri manufaktur lalu perdagangan hingga bidang lainnya dan baru lah pariwisata.

Dengan capaian 2,4 persen tersebut, PDRB bidang pariwisata ini maka belum mengungkit secara signifikan terhadap ekonomi daerah. @andri

Baca Berita Menarik Lainnya :