Oleh Bambang Melga Suprayogi
SETIAP langkah kita kadang bagi sebagian orang, Allah buat untuk jadi ibrah bagi yang lainnya.
Tak selalu mulus.
Tak selalu lancar.
Tak dimulai langsung dapat kesuksesan.
Tak dimulai langsung dapat keberhasilan.
Adakalanya dalam memulai proses kita mencoba dulu, dan mendapat kegagalan.
Ada kalanya ketika memulai, langsung dapat rintangan, lalu stagnan, dan tak lama akhirnya kandas, bubaran.
Biarlah setiap kegagalan-kegagalan itu sebagai suatu catatan.
Biarlah pengalaman-pengalaman itu sebagai langkah-langkah kecil kita, untuk berani ambil start diri, dan membangun sikap karakter seorang pejuang.
Yang sekaligus, menunjukan diri kita, bahwa kita ini seorang berjiwa pemberani, walau tak sukses dan selalu gagal.
Apa salahnya gagal ?
Kenapa tak mau gagal !
Gagal itu dalam konotasi pikiran orang lain,juga pikiran kita sendiri !
Bukan dalam konotasi kehendak Allah !
Sebab Allah, adalah denotasi-denotasi kebenaran, yang selalu memberi akhir sesuai ikhtiarmu dalam memperjuangkannya.
Gagal itu asik.
Gagal itu warna, bagi cerita kita.
Gagal adalah bumbu penyedap yang memberi rasa gurih, asin, dan nikmat pada hidangan yang kita buat.
Adakah gagal Allah anggap salah!
Lihat nabi Adam, yang gagal bertahan di surga selamanya, dan harus turun kedunia dan di alam mayapada ini, malah ia berhasil memperbanyak keturunan, yang ia merasa bersuka cita dengan itu.
Coba jika masih di surga ?
Ia hanya berdua dengan ibu Siti Hawa, Tanpa bisa berketurunan, dan hanya berteman dengan syaitan, yang selalu berkali kali membujuknya memakan buah kuldi, yang tak mau Adam makan dan lakukan…
Kisah kegagalan manusia adalah hikmah terbesar dan terdahsyat bagi dirinya…sebagaimana kisah kegagalan Nabi Adam bertahan di surga.
Kegagalan itu, adalah sebuah ikatan, antara kau dan Dia, dimana engkau sedang membangun jalur frekwensi, getaran, yang membuat Dia menjadi tempatmu mencurahkan seluruh keluh kesahmu, dan begitupun semua harapanmu.
Sehingga engkau ada dalam bingkai cintaNya, dan Ia mencintaimu.
Tuhan selalu hadir sangat dekat pada mereka, orang -orang yang merasa gagal.
Kegagalan itu adalah ridhoNya.
Dalam kegagalanmu, pada saat kau gagal, Ia memberi banyak pengajaran qolbu yang harusnya kau rasakan.
Maka dengan berani gagal, itulah awalan hubunganmu dengan Tuhan.
Dimana, engkau yang gagal ini, akan memiliki komitmen denganNya untuk masa selanjutnya, untuk tak meninggalkan Ia, ketika kau berhasil dan jadi pemenang dunia.
Gagal adalah hal biasa.
Ayo bangun kegagalanmu, karena penulis pun gagal berkali-kali, namun bangkit lebih kuat, dengan tekad yang membaja.
Kegagalan bukan aib.
Kegagalan bukan sebuah hukuman Tuhan.
Kegagalan adalah nikmat Allah dalam bentuk wujud teraneh, yang dihindari banyak orang, yang hanya ingin langsung mendapatkan kesuksesan semata.
Kegagalan adalah nikmat Tuhan.
Yang membangun kekuatan batinmu.
Yang membangun kepekaan hatimu.
Ia mencerdaskan jiwa.
Ia pembuka rahasia potensi dirimu yang baru.
Alhamdulillah.
***
(Penulis, Bambang Melga Suprayogi, S.Sn., M.Sn., adalah dosen di Telkom University (2012 – Sekarang), Ketua Bidang Dewan Kemamuran Masjid DMI Kab. Bandung (2021-2026), Pengurus Lakpesdam NU Kab. Bandung (2017-2021), Pembina UKM Comik Balon Kata (2012 – Sekarang), Ketua RW 17 Kelurahan Manggahang Kec. Baleendah (2012) dan Ketua Paguyuban Masyarakat BSI 2008. Juga pernah juara I Ilustrasi cover buku IKAPI DKI Jakarta (2006) dan juara 2 Lomba penulisan buku bacaan anak TK/SD tingkat Nasional PUSBUK (2008)).