Search
Close this search box.

REFLEKSI | Berjodohlah dengan Kebaikan

Bagikan :

Oleh Bambang Melga Suprayogi, M.Sn.

KEBAIKAN itu jalan kita untuk menemukan keselamatan.
Baik keselamatan hidup di dunia, maupun keselamatan hidup di akhirat. Setiap langkah menuju kebaikan, itu mengandung nilai ibadah, maka ketika dalam perjalanannya menuju proses kebaikan itu kita mendapat musibah, maka syahidlah kita dijalan Allah, yang Allah sangat ridho’i, jalan kebaikan yang kita pilih itu, Alhamdulillah.

Kebaikan merupakan karya nyata yang bermanfaat, apa yang kita bisa lakukan dalam mewujudkan kebaikan, hasilnya nanti itu akan berwujud, berupa, karya-karya kita, baik kebaikan kecil, sebagai karya yang dianggap remeh, maupun karya kebaikan besar, yang di anggap spektakuler.

Dalam proses membangun kebaikan, semua hal yang kita lakukan untuk itu, bisa jadi monumen-monumen rekam jejak kita, yang memang harus berproses jalan awalnya dari hal kecil.

Seperti banyak petunjuk dalam hadist, kita menyingkirkan penghalang di suatu jalan agar tak membahayakan orang lain, itu hal kecil yang nilainya luar biasa bermanfaat bagi banyak orang.
Atau hanya beramal walau dengan sepotong kurma, sebuah senyuman, dan mengucapkan doa, itu akan berbuah hasil yang luar biasa efeknya bagi kita.

Sederhananya misal, kita selalu bisa melakukan karya kebaikan dalam skala kecil, terus menerus, konsisten, setiap saat, hingga akhirnya apa yang kita lakukan di akui oleh kalangan manusia, karena, kebaikan yang kita lakukan tak pernah putus, dan memang juga itu bagian yang sudah menjadi kebiasaan, mendarah daging, menjadi karakter kita, dan bagi kita itu hal biasa, tapi bagi manusia lainnya, hal yang kita lakukan itu, sangat istimewa… Subhanallah.

Maka kebaikan kecil, ketika dilakukan terus menerus, ia akan mewujud jadi suatu hal yang Istimewa… luar biasa.
Mari itu kita praktekkan wahai saudara muslim, dan non muslim.
Kebaikan akan mendatangkan simpati, dan mendapatkan cinta dari banyak manusia, dalam lintas agama yang berbeda.

Baca Juga :  Belum Terima Surat dari Menkeu, Komisi IV DPR Tunda Persetujuan Anggaran Mitra

Karya kebaikan kita dalam membuat suatu hal menjadi bermanfaat, itu akan menutup pintu masuk, celahnya setan untuk hinggap di diri kita, maupun di banyak orang.

Kebaikan itu seperti penguat, ia bagai lapisan tambahan, yang semakin banyak kita melakukan kebaikan, maka lapisan tambahan pada diri kita semakin menebal dan menguat.

Maka pantas, manusia yang terus bergerak positif dalam kebaikan, dalam agama dan keyakinan apapun, ia akan semakin jadi contoh, teladan, menjadi Medan magnet yang besar, karena energi kebaikannya, mampu memancar, menjangkau relung-relung gelap manusia, sehingga manusia menjadi tercahayai.

Kebaikan itu akan menguatkan karakter kita, sebagai pelakon kebaikan hidup kita itu sendiri.

Jika kebaikan adalah hasil olah karya nyata manusia dalam keyakinan apapun, yang sifatnya membawa kebermanfaatan, dan memberi nilai keagungan, keanggunan sang pencipta, maka ketika ia tiada, namanya tak akan hilang ditelan bumi.
Malah namanya akan harum, akan abadi dan terus ada, sepanjang sejarah periode peradaban, nama harumnya akan terus tercium baik.

Mari kita berjodoh dengan kebaikan, bukan kebalikannya!

Karena ketika kita berjodoh dengan kebaikan, ada doa dari setiap manusia, agar kita langeng sampai mati ikatan perjodohannya dengan kebaikan itu.

Dan doa para manusia kepada kita, itu telah dimulai saat kita terlahir, di setiap hari ulang tahun kelahiran kita, saat mulai bekerja, saat menikah, bahkan sampai kita memasuki masa usia senja, dan akhirnya kembali keharibaanNya…doa manusia kepada kita, selalu di iringi dengan doa baik, yang membuktikan kita selalu dijodohkan dengan kebaikan dari mulai awal menghirup kehidupan, sampai akhir kehidupan kita sendiri.

Semoga Allah selalu memperjalankan kita dalam proses membangun kebaikan, kebermanfaatan diri, dan menjadikan kita, sebagai manusia yang paling banyak meninggalkan kebaikan untuk kemanusiaan, aamiin.***

Baca Berita Menarik Lainnya :