Oleh Bambang Melga Suprayogi
SELAMA manusia hidup, semuanya selalu dalam cobaan, tidak ada yang luput dari cobaan itu.
Allah sengaja membuat ujian, cobaan, atau tempaan agar manusia memiliki pengalaman hidup dan mental tahan banting.
Karena andai kita kuat sedari awal, karakter, sikap hidup, dan pandangan-pandangan kita, di berkahi pemahaman-pemahaman yang luas, bijak, dan penuh hikmah yang bermanfaat.
Kita lihat Nabi Adam, bagaimana ia di uji Allah dengan di turunkan ke bumi ini, menjadikannya mahluk yang penuh ujian, dan lihat ujian hidupnya ?
Sedari awal penciptaan, sampai beranak pinak di bumi, semua kisahnya penuh dengan ujian yang tiada habisnya.
Tapi bagaimana ia menyikapi itu ?
Dikembalikan semuanya pada yang memiliki hidup !
Nabi Adam, ia bertaubat, memohon ampunan, berdoa sesungguh hati, dan doanya hingga kini, di baca seluruh keturunan Adam yang beriman.
“Rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wa illam tagfirlanaa watarhamnaa lanakuunanna minal khaasiriin.” Artinya: Ya Tuhan kami, kami telah menzhalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.
Ujian merupakan celah kita mengintropeksi diri, merenungi setiap apa yang sudah diperbuat.
Disamping itu, ujian juga merupakan asupan ruhani, sehingga mereka yang cerdas ketika mendapat ujian, segera ia bertaubat, memohon ampunan, dan memohon pertolongan hanya padaNya…
Pada dasarnya semua ujian dariNya, harus dikembalikan lagi pada sang maha pemilik hidup, Ia yang menguji, Ia juga yang akan selalu memberi jalan, dan akan membuat kesulitan dengan sendirinya bisa teratasi.
Belajar dari pengalaman Nabi Adam dalam mengatasi cobaan, kita harus segera tersadar, cobaan yang kita rasakan, ujian yang dirasakan berat, menghimpit, membuat sesak,stress, bahkan putus asa…semuanya atas kehendakNya.
Maka segeralah bertaubat, ada kesalahan yang tidak terasa kita lakukan yang telah menyakiti sesama, atau sanak famili, atau bahkan kita sebelumnya terlalu angkuh dan sombong.
Maka ketika cobaan, ujian datang menghimpit, belum terlambat kita memohon ampunan, dan segeralah bertaubat, sehingga Allah mengampuni dosa dan kesalahan kita, hingga akhirnya, kita dikembalikan Allah ke jalan yang lurus, dan Allah sendiri nanti yang akan mengatur kita keluar dari jalan kesempitan itu sendiri.
Alhamdulillah.***