Oleh Bambang Melga Suprayogi, M.Sn.
“…Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu dan telah Aku cukupkan untukmu nikmat-Ku dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu…” (QS. Al-Ma’idah: 3)
Perjuangan Nabi Muhammad SAW, dalam membumikan Islam pada masyarakat Arab Mekkah, yang sebelumnya hidup berkalang kejahiliyahan, akhirnya berbuah manis.
Perlahan, seiring proses penyadaran, dakwah Nabi yang mengajak masyarakat Mekah pada ketauhidan (pengesaan Tuhan ) untuk masyarakatnya, baik pada penduduk Arab Mekah dan sekitarnya, yang sebelumnya Jahiliyah, berubah menjadi masyarakat yang bertatanan ke illahiyahan.
Dari sebelumnya menyembah banyak berhala, yang bangga dengan berhala Al-Latta dan Uzza, beralih bangga pada Peng’esaan Allah Azza Wa Jalla.
Dulu dalam masyarakat Jahiliyah mereka bangga pada rasa kesukuan, beralih setelah Islam datang, mereka lebih bangga pada nilai ukuwah Islamiah.
Pintu kebenaran, telah Allah singkapkan, keberkahan Allah pada bangsa Arab, mulai Allah bukakan.
Sebelumnya masyarakat Arab Mekah berkubang kebodohan, setelah Islam hadir, berubah wajah masyarakat Arab Mekah menjadi masyarakat yang penuh dengan sosok-sosok manusia pilihan, yang pintar, teladan, dan teguh pemegang panji-panji kebesaran Islam.
Hingga pada akhirnya, Islam mampu menyatukan banyak daerah, di bawah pemerintahan Umar bin Khattab Radhiallahu ‘anhu, yang meliputi Jazirah Arabia, Palestina, Syria, dan sebagian besar wilayah Persia, dan Mesir…suatu hal yang mustahil dilakukan, ketika Islam belum muncul, dan belum menyatukan kekuatan banyak masyarakat yang terpecah dalam kabilah-kabilah bangsa Arab, yang terkenal kuat fanatik kesukuannya.
Dari buku karakteristik Perikehidupan 60 Sahabat Rasulullah, karangan penulis Khalid Muhammad Khalid, kita bisa membaca bagaimana kehidupan para sahabat sebelum mereka masuk menjadi seorang Muslim.
Beberapa diantaranya adalah pembenci agama samawi yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, bahkan ketika ayahnya adalah seseorang yang termasuk orang yang berbaiat pada Nabi di awal Kenabian, yakni Abu bakar as Siddiq, putra beliau, Abdurahman bin Abi Bakar, malah menjadi musuh utama Nabi, yang terlibat dalam perang Uhud yang terkenal itu.
Dan bahkan peran dari Abdurrahman bin Abi Bakar sendiri dalam barisan pasukan Quraisy, sangat Fital, ia adalah kepala pasukan panah, dari pihak Quraisy yang sangat gagah berani.
Namun ketika hidayah datang, dan ia sadar akan kesesatannya, maka pelita-pelita cahaya Allah meliputi segenap lubuk hatinya, pada saat ketika ia kafir, ia merupakan salah satu singa dalam barisan tentara Quraisy, maka setelah ia masuk Islam, ia pun menjadi pilar kebanggan Umat, dan tetap menjadi salah satu singa perangnya kaum Muslim…yang sangat disegani, para musuh Islam.
Ia banyak terlibat dalam menghadapi peperangan yang harus ia lakukan, diantaranya menangani pemberontakan dan Murtadnya Musailamah Al khazab, yang menimbulkan perang Yamamah yang terkenal dalam sejarah Islam.
Begitupun beberapa sahabat Nabi lainnya seperti Thufeil bin Amr Ad Dausi, Ia adalah tokoh yang sangat terkenal karena bakat kepenyairannya, ia ada dalam barisan terkemuka tokoh Quraisy, dari daerah Daus, karena saking tajam lidahnya, orang Quraisy sangat takut Thufeil masuk Islam, sehingga segala upaya dilakukan, orang Quraisy, sampai-sampai, mereka menyediakan segala kesenangan, kemewahan untuk melayani Thufeil ini.
Thufeil sangat di takuti ketajaman lidahnya oleh kaum Muslimin, karena kemahirannya dalam mengolah kata, namun ketika ia sudah dalam hidayah Islam, kekuatan katanya mampu menghadirkan keimanan pada sukunya, sehingga satu rombongan besar yang terdiri dari delapan puluh keluarga Bani Daus, datang menghadap Rasulullah, untuk berbai’at, mengucapkan syahadat.
Gembong tokoh Quraisy yang sangat menyusahkan kaum Muslimin lainnya adalah Amr bin Ash, ia sangat keras pada dakwah Nabi dan seringkali melakukan perlawanan, dan menyiksa sahabat Nabi lainnya, sampai-sampai Nabi berdoa dan meminta kepada Allah, agar mengazab mereka, Namun Allah malah menurunkan Wahyu berisi ayat ;
Itu bukan menjadi urusanmu (Muhammad) apakah Allah menerima tobat mereka, atau mengazabnya, karena sesungguhnya mereka orang-orang zhalim.
(Qur’an Surat Ali Imran ayat 128)
Rasulullah faham bahwa turunnya ayat ini, menyuruhnya untuk menghentikan do’a yang tak baik, dalam mendatangkan azab ! karena, yang menentukan takdir hanyalah Allah yang akan putuskan.
Hingga akhirnya Allah anugrahkan Hidayah pada Amr bin Ash, dan ia pun pada akhirnya mengikuti jejak para sahabat Nabi lainnya, menjadi benteng ketaton, kesatria yang pilih tanding, muslim pejuang, panglima yang gagah berani.
Ya Islam telah membuat para sahabat yang semula hanya tokoh kaliber lokal, menjadi tokoh yang memiliki reputasi global.
Nabi dikelilingi oleh banyak sahabat dengan kemampuannya di berbagai bidang…!
Pada dekade pertama Islam dikuatkan oleh para sahabat yang menguasai ilmu di bidang…
Bidang strategi perang.
Bidang ilmu dan sastra.
Bidang ilmu diplomasi
Bidang ahli agama.
Dan ketika diperiode selanjutnya, maka muncul para cendikiawan Islam, hujjatul Islam, yang banyak menguasai
Bidang ilmu sains, astronomi, budaya, kedokteran, ketauhidan dan lain sebagainya.
Masa-masa awal Islam, pengaruh Islam sangat kuat, dan mampu menggetarkan para musuh-musuh Islam.
Dan diantara pembebasan-pembebasan tanah yang sebelumnya dalam pengaruh, dan kekuasaan kerajaan Persia, dan Romawi.
Ketertindasan dan penjajahan atas negeri itu, berhasil di merdekakan.
Tanah-tanah terjajah itu, malah dibuat sangat maju dengan kehadiran Islam, seperti Mesir yang akhirnya di pimpin oleh penakluk Romawi, yakni Amr bin Ash
Kegemilangan Islam terus bersinar….hingga pada dekade berikutnya, Andalusia, Spanyol, telah menjadi kota Ilmu pengetahuan, Islam di sana, telah sampai dipuncak keemasan, kejayaannya.
Begitupun Baghdad, Persia, dan India.
Yaa itu adalah peristiwa kejayaan Islam belasan abad kebelakang !
Lalu bagaimana umat Islam masa Kini ?
Sebuah sabda Nabi yang berbunyi: Al-islamu ya’lu wala yu’la ‘alaih: (Islam senantiasa unggul, dan ia tidak akan terungguli)
“Sesungguhnya agama di sisi Allah adalah Islam”
(QS. Ali ‘Imran: 19)
Semoga Islam kembali pada kejayaannya, dan menjadi yang memiliki keunggulan dalam segala bidang, amin.
Alhamdulillaah.***