REFLEKSI | Keikhlasan

Silahkan bagikan

Oleh Bambang Melga Suprayogi, M.Sn.

KEBAIKAN itu melebihi apapun, yang tidak bisa dianggap, atau disamakan, sesuai dengan nilai nominal.

Kebaikan merupakan amal yang harus dilakukan dengan dibarengi keikhlasan, tanpa mengharapkan sepeser pun imbalan.

Apalah arti imbalan dari seorang manusia, jika kebaikan yang kita perbuat, sesungguhnya hanya di persembahkan untuk Tuhan kita.

Biasakan berbuat kebaikan khusus untukNya.
Niatkan ini sebagai bukti kita mencintaiNya.

Hingga nantinya, kita akan sering melakukan kebaikan-kebaikan tanpa pamrih, yang itu bisa kita lakukan kapanpun, hingga bisa bertebaran kemana-mana, jejak rekam kebaikan-kebaikan kita itu, Alhamdulillah.

Kebaikan yang tulus, tidak bisa diukur, dan di hitung dengan memberikan secarik uang kertas, baik dalam jumlah sedikit ataupun banyak.

Jangan silau dengan nominal, atau pemberian dari manusia, yang sebenarnya mengharapkan sesuatu lebih banyak juga dari kita.

Maka ketika ada seorang Waliyullah, ia diberikan setumpuk uang, dan ia menanyakan, pada orang yang memberinya uang itu, “Apakah ia masih ada dalam kekurangan hidupnya ?”

Saat si tamu ini mengiyakan, maka tahulah Waliyullah ini, sesungguhnya berat manusia yang ada di hadapannya memberikan pemberian uang tersebut padanya, sebab ia tahu, si tamu itu sebenarnya masih serba kekurangan, dan memaksakan memberi, bukan dengan keikhlasan, tapi memiliki maksud mendapatkan lebih banyak lagi dalam benaknya.

Keikhlasan dan ketulusan itu, adalah merupakan harta akhirat, bekal terbaik manusia yang akan membahagiakan kita di alam penantian.

Jika kita tulus membantu siapa pun, dan yang dibantu memerlukan pikiran serta tenaga kita, dengan senang hati tentunya akan kita bantu, selama itu tak jadi sebuah hitung-hitungan sebagai buah upah kerja, biarkan ikhlas yang menguatkan kita.

Baca Juga :  TAFAKUR: Sains dan Alquran Jelaskan Tentang Uban

Toh, totalitas dalam kita membantunya pun, hanya sebagian kecil dari menyisihkan waktu kita buatnya.

Jadi jangan punya perhitungan !
Biarkan Allah yang mencatatkan sisi kebaikan dari apa yang kita upayakan, dan itu jadi amal kesalehan kita, Alhamdulillah.

Ini harus jadi pegangan kita!
Karena, keikhlasan akan merugi jika kita sudah berhitung dengan hitungan nominal.

Sebab, berapapun uang yang akan di peroleh dengan menganti keikhlasan, lewat bayaran rupiah.

Tetap, jumlah nominal yang di dapatkan, ketika kita membantu seseorang dengan keikhlasan, jauh lebih kecil, daripada imbalan yang di dapat dariNya.

Kebaikan dan amal Soleh, dibarengi adanya keikhlasan menjadikan sempurna sebuah perbuatan.

Maka wajar Allah menghitung sebuah kebaikan, dan lantas memberatkan timbangan mizannya, sehingga seorang yang dianggap hina, jadi mulia dan mendapatkan surga karena kebaikan kecil, yang tak ada tandingan nilainya.

Pantas saja, seorang pelacur mendapatkan surgaNya Allah, hanya karena ia memberi minum seekor anjing, yang dengan air minum yang ia usahakan buat memberi minum anjing itu, hingga si anjing tersebut tak lagi kehausan, dan hilang dahaganya…Allah Ganjar perbuatan remeh ini dengan Surga, yang Surga, konon katanya, hanya di janjikan untuk para hambaNya yang saleh saja.

Nyatanya, Allah maha pengasih, ketulusikhlasan yang ada pada manusia, ketika manusia terbangun spirit kebaikannya, maka Allah bukakan segala macam pintu keberkahan langit untuknya, hingga semua penduduk langit, ikut mendoakan berjuta kebaikan bagi kita. Subhanallah.***

M Purnama Alam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Next Post

Presiden Brasil Pecat Panglima Militer Usai Terjadi Pemberontakan di Ibu Kota

Sen Jan 23 , 2023
Silahkan bagikanVISI.NEWS | BRASIL – Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva pada hari Sabtu memecat panglima militer negara itu, Jenderal Julio Cesar de Arruda, di tengah kekhawatiran atas ancaman terhadap demokrasi negara itu setelah kerusuhan 8 Januari di ibu kota oleh pendukung mantan pemimpin Jair Bolsonaro. Pemecatan Arruda yang […]