Search
Close this search box.

REFLEKSI | Keutamaan Diri

Bagikan :

Oleh Bambang Melga Suprayogi,M.Sn.

ALLAH cukupkan apa yang kita punya, baik itu ilmu, wawasan, pemahaman, dan kebesaran hati kita sesuai dengan kita berproses memperolehnya, dan mendapatkannya.

Begitupun dengan kemampuan kita bersosialisasi, dalam hal membantu pengembangan diri, sehingga membuka link relasi, pertemanan, dan koneksi kita yang luas. Hal itu terjadi karena kita memiliki sisi ke unikan diri yang tak bisa di tiru oleh orang lain di luar diri kita, ini di sebabkan, telah ada dalam diri kita keutamaan untuk itu, sesuai takdir kita, dan proses yang kita jalani untuk memperoleh anugrah itu.

Yaa Allah telah memberi jalan bagi kita, dalam menyempurnakan sisi kemanusiaan kita sebagai manusia mahluk sosial yang sempurna, dengan memberi perangkat akal pikiran, keluwesan dalam pergaulan, kepercayaan orang pada kita, dan tanggung jawab kita memerani lakon yang Allah sandangkan pada kita

Kita adalah mahluk unik yang masing-masing dalam setiap diri memiliki kekhasannya sendiri-sendiri. Kekhasan atau ciri khusus itu, merupakan karakteristik diri kita yang sangat kuat mewarnai keseluruhan hidup kita.

Dan seperti halnya para Nabi, para sahabat, orang saleh, dan juga para wali, mereka dikenal dengan sebutan istimewanya, disebabkan kebaikannya, keunggulannya, keistimewaannya yang sangat dikenal, sehingga julukan yang baik yang disematkan masyarakat untuk mereka, maupun untuk kita, pada dasarnya adalah anugrah agung, yang Allah beri sebagai hadiah khusus yang secara estafet, diawali dari adanya pengakuan awal yang diberikan oleh manusia kepada kita, dan pengesahannya, penanda tanganannya, dan stempel cap otentik keputusannya, di berikan Allah untuk kita.
Ini sungguh sangat luar biasa.

Maka untuk manusia yang kiprah baik atau buruknya di sematkan oleh sesama manusia lainnya, pada kita atau siapapun, maka sesungguhnya, Allah memberi ketentuan yang sama seperti apa yang manusia kebanyakan itu telah menyebutkan kita dalam sebutan atau julukan yang diberikannya.

Baca Juga :  KPK Ganti Istilah OTT dengan 'Kegiatan Penangkapan'

Kita di kenal dengan sebutan baik, dikenali keistimewaan kita, itu karena kita melakukan usaha yang baik, dan memiliki karakteristik keutamaan diri.

Begitupun jika kita di juluki manusia lainnya karena keburukan kita, maka keburukan itu akan terus menempel pada diri kita, sampai kita mendapat cap yang kuat melekat, disebabkan karena kita telah menorehkan perbuatan yang buruk selama kita hidup, dan bisa jadi jika kita tak mau merubah diri, malaikat di alam akhirat, akan mengenali keburukan kita, yang tak hanya di kenal manusia takala kita hidup di dunia.
Nauzubillah min dzalik.

Keutamaan diri adalah amanah Allah yang harus kita dijaga.
Ia ada karena kita telah berusaha mengikuti jalan dari teladan manusia, yakni Nabi Muhammad SAW yang telah membuka keteladanan agung yang tiada taranya.

Terbukanya jalan keselamatan baik di dunia maupun akherat, tergantung dari keutamaan yang bisa kita kiprahkan, dan keutamaan diri yang kita sandang sebagai manusia baik, manusia beriman, tidak akan lepas dari kebermanfaat diri apa, yang bisa kita torehkan selama kita hidup di dunia.

Kiprah kita adalah bisa memberi warna pada kehidupan.
Kiprah yang bisa kita tinggalkan adalah rekam jejak hidup kita untuk dikenali keutamannya, dan kebermanfaatannya.
Keutamaan diri merupakan anugrah terbesar pada setiap sosok pribadi yang Allah pilih untuk jadi kesatrianya. Dan, berkiprahlah sebaik yang kita bisa lakukan.***

Baca Berita Menarik Lainnya :