Search
Close this search box.

REFLEKSI | Manusia Biasa

Bagikan :

Oleh Idat Mustari

KU INGATKAN pada diriku sendiri dengan berkata, ”Jika dirimu hari ini berteman dengan orang lain, sadarilah bahwa ia adalah manusia biasa. Jika dirimu punya pasangan, sadarilah bahwa ia adalah manusia biasa. Jika dirimu punya atasan atau bawahan di tempat kerjamu, sadarilah ia adalah manusia biasa. Selama dirimu bersosialisasi dengan manusia, maka ingatlah bahwa manusia bukanlah mahluk yang sempurna”.

Pasangan, teman, tetangga, atasan, bawahan, semua orang yang kita kenal adalah manusia biasa. Pasangan kita bukanlah malaikat ataupun bidadari tanpa cacat atau cela. Teman, tetangga, atasan atau bawahan, bukanlah syetan yang tak ada kebaikan sama sekali. Mereka adalah manusia biasa dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Namun kadang kita memandang orang lain dengan kaca mata malaikat yang suci, hingga selalu ingin orang lain sempurna dan inilah kesalahan kita. Kita tidak akan selalu bisa bersikap dengan penuh kebijakan menerima orang lain berbuat salah dan inilah ketidaksempurnaan kita sebagai manusia. Sungguh kesempurnaan hanyalah milik Allah.

Siapapun orangnya, bergelar apapun ustad, kiyai, habib pasti punya kesalahan. Kalau saja, ada orang yang mengaku dirinya tak pernah berbuat salah, suci dari dosa, maka itulah dosanya, yakni mengaku dirinya suci.

Selama hidup kita tidak akan pernah menemukan seseorang yang sempurna, begitu pun orang lain tidak akan pernah menemukan kesempurnaan dalam diri kita.

Oleh karena itu, jika yang ku tulis ini salah, maka maafkanlah sebab aku bukan manusia sempurna. Kita bersama bukan untuk saling menyalahkan tapi untuk saling mengingatkan.

Wallahu’alam.***

Baca Berita Menarik Lainnya :