REFLEKSI | Ramadan dan Perilaku Kita

Silahkan bagikan

Oleh Bambang Melga Suprayogi, M.Sn.

RAMADAN tinggal belasan jam lagi  akan kita masuki.

Mungkin bagi yang sudah jauh hari bersiap- siap, masuk ke bulan Ramadan, seperti akan menemukan kesempatan untuk upaya perbaikan diri, mensucikan kembali jiwa, mendidiknya agar bisa sampai menyatu kembali dengan hati, di mana posisi hati, adalah sebagai barometernya perilaku.

Rasulullah SAW pernah bersabda,’Ingatlah, dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Kalau segumpal daging itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya. Tetapi, bila rusak, niscaya akan rusak pula seluruh tubuhnya. Segumpal daging itu bernama qolbu.” (HR Bukhari dan Muslim).

Ya Qolbu, atau hati nurani, merupakan serpihan Dzat Nya yang maha suci, yang menemani manusia di bumi, untuk mendapatkan kesempurnaannya sebagai manusia.

Maka sang Mursyid, Muhammad Zain, tokoh ulama sufi dari Tanjung Sari, Sumedang, sempat berujar kepada penulis, “Hati itu adalah penasehat sejati, ia tak akan pernah membohongi manusia.”

Qalb adalah salah satu aspek terdalam dalam jiwa manusia yang senantiasa menilai benar salahnya perasaan, niat, angan-angan, pemikiran, hasrat, sikap dan tindakan seseorang, terutama dirinya sendiri.

Hati merupakan suatu pengontrol diri untuk berprilaku,  ia seperti yang di sebutkan dalam hadist Rasul diatas.

Lalu bagaimana pola perilaku kita dalam menghadapi Bulan suci Ramadan ini ?

Yaa menghadapi bulan suci Ramadan, mau tak mau jika kita ingin mendapatkan ke Barokahnya, kita harus menyesuaikan diri dengan nurani, atau qolbu kita.

Menghadapi Bulan suci, dengan kesucian diri.

Memasuki bulan suci dengan membuka pintu kesucian hati kita, untuk dimasuki tamu agung Ramadan, yang didalamnya terkumpul banyak keutamaan dalam hal membangun pribadi unggul.

Ada banyak keutamaan yang dimiliki bulan suci Ramadan, salah satunya adalah bulan penuh pengampunan. Umat muslim akan saling berlomba untuk mensucikan diri dari segala dosa-dosa yang telah diperbuat.

Adapun 9 keutamaan bulan suci Ramadan diantaranya:

1. Bulan Diturunkannya Alquran

Keutamaan bulan Ramadan salah satunya adalah bulan Alquran atau syahrul Quran. Alquran Allah turunkan pada bulan ini,  dan itu menjadi bukti nyata, atas kemuliaan dan keutamaan bulan Ramadan.

Baca Juga :  Seratus Mantan LDII Jawa Barat Laporkan Imam Islam Jamaah Ke Polda Jabar

Allah SWT berfirman,”Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)”. (QS. Al-Baqarah: 185).

2. Bulan Penuh Keberkahan

Keutamaan bulan Ramadan yang ke dua, adalah dibulan ini,  disebut dengan bulan syahrun mubarak. Hal ini berdasarkan pada dalil hadits Nabi Rasulullah SAW yang memiliki arti,

“Sungguh telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini diwajibkan puasa kepada kalian..” (HR. Ahmad, An-NasaI dan Al-Baihaqi).

bahwa setiap ibadah yang dilakukan di bulan Ramadan ini, maka Allah akan melipat gandakan pahalanya.

3. Bulan Penuh Pengampunan

Keutamaan bulan Ramadan yang ke tiga, adalah di bulan Ramadhan ini, merupakan momen yang paling baik, untuk   penghapusan dosa-dosa kita atau awal terbaik untuk bertaubat.

Nabi SAW bersabda yang artinya:”Salat lima waktu, Jumat ke Jumat dan Ramadan ke Ramadan menghapuskan dosa-dosa di antara masa-masa itu selama dosa-dosa besar dijauhi.” (HR. Muslim)

4. Dibukanya Pintu Surga dan Ditutupnya Pintu Neraka

Keutamaan bulan Ramadan lainnya adalah, pintu-pintu surga terbuka dan pintu-pintu neraka tertutup serta setan-setan diikat.

Dengan demikian, Allah SWT telah memberi kesempatan kepada hamba-Nya untuk masuk surga  dengan memperbanyak amal ibadah, dan amal salih yang bisa diperbuat oleh hambaNya, pada bulan Ramadan ini, sehingga ketika ajal menjemput kita, pada saat dibulan penuh berkah ini, dan kita sedang menjalaninya dengan kesungguhan, otomatis kebaikan bulan suci dan keutamaan amal yang kita lakukan di bulan ini, akan menjadi pintu masuk kita menerima kenikmatan surganya Allah.

5. Berlipatgandanya pahala pada Bulan Ramadan

Selain itu, amalan-amalan pada bulan Ramadan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT, sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang artinya:

“Pahala umrah pada bulan Ramadan menyamai pahala ibadah haji.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Baca Juga :  Secara Pribadi Wawan Setuju Ada Perda Untuk Guru Ngaji

Sedangkan keutamaan bulan suci Ramadan dalam riwayat yang lain juga disebutkan, pahala umrah pada bulan Ramadan bisa menyamai pahala ibadah haji bersamaku (Nabi).

Dalam riwayat lain juga disebutkan, Ibnu Rajab Rahimahullah berkata, Abu Bakr bin Abi Maryam mengatakan bahwa banyak guru-gurunya yang berkata,

“Apabila telah tiba bulan Ramadhan, maka perbanyaklah berinfaq, karena infaq di bulan Ramadan dilipatgandakan bagaikan infaq di jalan Allah, dan tasbih di bulan Ramadan lebih utama daripada tasbih di bulan yang lain.”

6. Barokahnya Malam Lailatul Qadar

Keutamaan bulan Ramadan lainnya adalah dengan hadirnya satu malam penuh kemuliaan, keberkahan di salah satu malam pada bulan suci Ramadan, khususnya di malam-malam terakhir, yang hitungan ganjil di bulan Ramadan itu, ada satu malam yaitu malam Lailatul Qadar…dan satu malam inilah, yang banyak dicari umat Muslim, karena kemustajabannya.

Di bulan Ramadan terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar (malam kemuliaan). Pada malam ke 10 hari terakhir di bulan Ramadan itulah, ada satu malam diturunkannya Al Qur’anul Karim.

7. Bulan Ramadhan Bagian dari Rukun Islam

Allah SWT telah menjadikan puasa yang dilakukan pada bulan Ramadan sebagai rukun yang keempat dari rukun Islam.

Hal ini tertulis dalam ayat al-Quran surat Al-Baqarah ayat 185:

“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang bathil). Karena itu, barang siapa di antara mereka yang menyaksikan (berada) di bulan itu, maka berpuasalah.”

Dalam hadis juga telah disebutkan, Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Nabi SAW, bersabda: “Islam dibangun atas lima (rukun); Bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, mendirikan salat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadan, dan haji ke Baitullah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

8.  Mustajabnya Doa di Bulan Ramadhan

Baca Juga :  Sembilan Restoran di Indonesia Mengikuti Tren Bebas Kandang Baterai yang Tengah Melanda Indonesia

Keutamaan bulan Ramadan selanjutnya adalah doa yang mustajab. Doa-doa yang dipanjatkan pada saat bulan Ramadan lebih mustajabah. Hal ini sesuai hadis Rasulullah SAW yang artinya:

“Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari apai neraka pada setiap hari di bulan Ramadan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan doa maka pasti dikabulkan.” (HR. al-Bazaar, dari Jabir bin Abdillah. Al-Haitsami dalam Majma Az Zawaid mengatakan bahwa perawi hadis ini tsiqah (terpercaya).

Selain itu juga dipertegas dalam hadis lain. Rasulullah SAW, bersabda yang artinya:”Tiga orang yang doanya tidak ditolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang terdzolimi.” (HR. at Tirmidzi).

9. Puasa Bulan Ramadan Pahalanya Senilai Puasa 10 Bulan

Abu Ayub Al-Anshary meriwayatkan hadist Rasulullah SAW, yang artinya:

“Barangsiapa yang berpuasa (pada bulan Ramadan) kemudian diikuti puasa enam hari pada bulan Syawal, maka hal itu sama seperti puasa setahun.” (HR. Muslim)

Selain itu, juga ditegaskan dalam hadis Nabi yang lain. Imam Ahmad meriwayatkan, Nabi SAW bersabda:

“Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan, maka satu bulan sama seperti sepuhu bulan. Dan siapa yang berpuasa setelah itu, berpuasa selama enam hari sesudah Id (Syawawl), hal itu sama nilainya dengan puasa sepurna satu tahun.” (HR. Ahmad).

Sungguh banyak sebenarnya keutamaan yang kita bisa dapat pada bulan suci Ramadan ini, pokok pangkalnya adalah bagaimana niat kita untuk bisa mengisi  bulan penuh kebarokahan itu.

Mari tautan hati kita di bulan suci ini, mari kita benahi diri untuk mendapatkan segala kebaikannya bulan Ramadan.

Semoga di bulan Ramadan ini kita tercerahi, awal babak baru bagi kita memasuki kesuciannya diri, sehingga  setelahnya nanti bulan Ramadan telah pergi, perilaku , karakter, sifat tabiat, kita yang baru, bisa menjadi warna yang mampu seiring dengan kita, dalam mewujudkan pribadi unggul, yang mampu menjadi rahmat buat semesta, amin…

 Alhamdulillah.***

M Purnama Alam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Next Post

Rapor Pendidikan: Upaya Pemetaan dan Pemantik Refleksi Serta Pembenahan Kualitas Pendidikan

Sab Apr 2 , 2022
Silahkan bagikanVISI.NEWS | JAKARTA – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim meluncurkan program Merdeka Belajar Episode Kesembilan Belas: Rapor Pendidikan Indonesia. “Platform Rapor Pendidikan dirancang untuk memudahkan kepala satuan pendidikan dan dinas pendidikan dalam memetakan kondisi pendidikan di satuan atau daerahnya,” disampaikan Mendikbudristek, dalam peluncuran Rapor […]