REFLEKSI | Waspadai Diri

Silahkan bagikan

Oleh Bambang Melga Suprayogi, M.Sn.

MANUSIA yang paling dekat dengan iblis, setan, adalah manusia yang ada dalam hatinya tersimpan kebencian, hasut, iri, dengki, dan dendam, ditambah sifat permusuhan yang akut, pada paham- paham tertentu dalam keberagamaan kita, bahkan pada jiwa kenasionalismean para anak bangsa, dan juga semangat kita dalam mencintai tanah air kita. Untuk anak-anak manusia yang ada dalam hatinya bara, seperti hal nya Iblis, setan, mereka membenci rasa cinta pada tanah air itu.

Jika setan berharap surga hanya menjadi tempatnya, tampa dicampuri adanya pihak lain !

Begitupun manusia sejenis iblis itu !

Indonesia, yang bagaikan surga ini, mereka inginkan hanya untuk mereka saja, untuk kelompoknya, dan pada kelompok lainnya, mereka masif memeranginya!

Kita lihat, cara berpikir manusia-manusia dalam kelompok yang masif memerangi amaliah sesamanya, yang bisa disaksikan di media sosial, bagaimana cara mereka menyuarakan pahamnya, dengan sambil terus menyuarakan Nasionalisme Bid’ah !
ini itu sesat !

Dan mencintai tanah air sebagai bentuk dari iman pun terus mereka hujat, menyebarkan kesesatan diantaranya, jargon, hubbul wathan minal iman, mereka anggap sebagai hadist sesat, padahal kita semua paham, itu hanya jargon para ulama, untuk mengajak umat mencintai tanah airnya.

Bagi mereka yang didalam hatinya sudah disusupi watak dan sifat iblis, kebencian pada siapapun akan sangat tampak !

Merasa paling benar, merasa paling pintar, merasa paling beriman, sehingga susahnya minta ampun untuk diluruskan.

Dan ini, sama halnya dengan sang iblis itu sendiri, dimana ketika di minta oleh Allah untuk bersujud pada Adam, ia (Iblis) tidak mau menuruti perintah Allah !
Dan pada manusia sejenis iblis ini, diminta ia untuk sujud pada tanah airnya, atau hanya sekedar hormat pada sang saka merah putih, dijamin, ia pun tak akan pernah mau, pastinya akan menolak…!
Dan ini adalah esensi yang sama dengan tuannya, iblis dan setan itu sendiri.

Baca Juga :  Dua Puluh Finalis "Huawei AppsUP 2021 APAC Contest" Bersaing Merebut "Most Popular App Award"

Kita tak perlu terjebak dan masuk perangkap pikiran, serta dogma yang mereka sebarkan untuk memecah belah umat, umat di dorong terus untuk memilki kesadaran dan kekritisan, agar tak masuk terbujuk menjadi sebaju dan senyawa dengan pandangan mereka.

Adakah manusia yang mengikuti sifat iblis, dan setan ini ?
Tentunya ada !

Siapa mereka ?
Manusia yang dalam kehidupannya, dalam pemahamannya, dan dalam keberadaannya, selalu merasa terancam, selalu penuh ketakutan-ketakutan, sehingga untuk menutupi itu, maka ia terlebih dahulu yang melontarkan permusuhan kepada siapapun, sebagai efek sindrom gangguan kejiwaannya.

Iblis dan setan adalah mahluk yang terganggu mental, dan kejiwaannya.

Mereka itu dua mahluk dari golongan yang sama, yang sepatutnya sudah sangat tegas kita memusuhi sifat, dan perilakunya.

Bagaimana dengan manusia yang terpengaruh dan memiliki ciri yang sama dengan iblis dan setan ini ?

Jika iblis tak layak kita ikuti !
Manusia dengan sifat, karakter, dan pembawaan yang sama seperti iblis dan setan pun tak layak kita dekati, apalagi kita mengikutinya.

Jauhi iblis karena ia hanya akan menyesatkan kita.
Pun jauhi manusia semacam iblis dan setan, yang selalu merasa paling benar, dan suka mengkafirkan, serta membid’ahkan manusia lainnya.
Mengapa harus dijauhi ?
Karena kebenaran tidak ada pada manusia semacam itu.

Lalu, apakah kita memiliki kecenderungan sifat melaknati manusia lainnya ?
Jika ada, waspadai diri kita juga!
Karena, bisa jadi… Iblis sudah bersemayam bersama setan dalam diri kita.

Naudzubillah min dzalik.

M Purnama Alam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Flyover Jakarta-Supratman akan Uji Coba Dua Arah

Kam Agu 25 , 2022
Silahkan bagikanVISI.NEWS | KOTA BANDUNG – Setelah merekayasa dua titik ruas Jalan Sukajadi dan Jalan Sukabumi, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung berencana merekayasa flyover Jakarta-Supratman. Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pengendalian dan Ketertiban Transportasi (PDKT), Asep Koswara selepas program Bandung Menjawab di Taman Dewi Sartika, Rabu, 24 Agustus 2022. “Rencananya […]