VISI.NEWS | MAKASSAR – Sebuah video yang menunjukkan seorang perempuan yang mengaku sebagai relawan Ganjar Pranowo di Makassar marah-marah karena hanya mendapatkan uang transportasi Rp 10.000 usai mengikuti kampanye akbar calon presiden nomor urut 3 itu viral di media sosial.
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @lambe_turah.makassar pada Rabu (31/1/2024). Dalam video berdurasi 44 detik itu, terlihat perempuan tersebut memegang uang Rp 10.000 dan kaos hitam bertuliskan Ganjar-Mahfud.
“Sepuluh ribu guys, kampanye di UpperHills Makassar, sepuluh ribu eh. Prabowo Rp 50.000,” ucapnya dengan nada kesal.
Perempuan tersebut mengaku bahwa dirinya dan sejumlah warga lainnya dijanjikan uang transportasi sebesar Rp 100.000 per orang jika menghadiri kampanye Ganjar Pranowo yang digelar di UpperHills Convention Hall, Jl. Metro Tanjung Bunga, Kecamatan Mariso, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Selasa (30/1/2024).
Namun, setelah acara selesai, mereka hanya diberi uang Rp 10.000 oleh panitia. Padahal, mereka sudah menghabiskan waktu dari jam 8 pagi hingga jam 3 sore untuk mendukung Ganjar Pranowo.
Perempuan tersebut juga membandingkan dengan insentif yang diberikan oleh tim kampanye Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 2, yang katanya mencapai Rp 50.000 per orang.
“Kemarin Prabowo memberikan Rp 50.000,” katanya sambil menunjukkan selembar uang.
Video tersebut mendapat beragam komentar dari netizen. Sebagian ada yang mengecam perempuan tersebut karena dianggap tidak ikhlas menjadi relawan dan hanya mengincar uang. Sebagian lagi ada yang menyayangkan sikap panitia yang tidak menepati janji dan merendahkan harga diri relawan.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud, Udin Malik Saputra, memberikan klarifikasi terkait insiden tersebut. Ia mengatakan bahwa uang Rp 10.000 yang diberikan kepada relawan bukanlah uang transportasi, melainkan uang pembelian kaos.
“Kami tidak pernah menjanjikan uang transportasi kepada relawan. Kami hanya menyediakan kaos yang dijual dengan harga Rp 10.000 per potong. Jadi, uang itu adalah uang kembalian dari pembelian kaos, bukan uang transportasi,” ujarnya.
Ia juga membantah bahwa ada ribuan relawan yang datang ke kampanye Ganjar Pranowo. Menurutnya, jumlah relawan yang hadir hanya sekitar 300 orang, sedangkan sisanya adalah simpatisan dan masyarakat umum yang datang secara sukarela.
“Kami tidak mengundang relawan secara massal. Kami hanya mengundang relawan yang terdaftar di TPD. Jumlahnya tidak sampai ribuan, hanya sekitar 300 orang. Selebihnya adalah masyarakat yang datang sendiri-sendiri tanpa ada paksaan atau iming-iming,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya sudah mengusut kasus tersebut dan menemukan bahwa ada oknum yang sengaja menyebar isu palsu tentang uang transportasi Rp 100.000. Ia menduga bahwa oknum tersebut berasal dari kubu lawan yang ingin menjatuhkan citra Ganjar Pranowo.
“Kami sudah mengetahui siapa oknumnya. Kami akan segera melaporkannya ke polisi. Ini adalah upaya fitnah dan provokasi yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Kami yakin bahwa ini adalah ulah dari kubu lawan yang takut dengan popularitas Ganjar Pranowo,” tandasnya.
@mh