VISI.NEWS |BANDUNG – Sebanyak 3 orang warga Desa Rawamekar Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang diketahui menderita lumpuh otak, ketiga warga tersebut yakni RD (17) AJ (10) dan MH alias SY (8).
Ketiganya mengalami kelumpuhan otak akibat sakit panas saat masih bayi dan sering kejang-kejang, hingga akhirnya berakibat kepada pertumbuhan tubuh yang tak maksimal.
“Kemudian tak bisa jalan, bahkan ada yang tak bisa melihat, serta diketahui juga ada yang mengalami benjolan di matanya,” kata Anggota DPRD Jawa Barat (Jabar) Reynaldi.
Akibat menderita kelumpuhan otak atau cerebral palsy, lanjut Reynaldi, meski usianya sudah 17 tahun, namun tubuhnya masih seperti anak usia 6 hingga 7 tahun.
“Penyakit ini memang biasanya disebabkan saat kecil, anak mengalami panas, kemudian kejang,” sambungnya.
Masih menurut informasi, akibat panas dan kejang, otak tidak mendapatkan suplai oksigen yang baik, sehingga terjadi kerusakan yang menyebabkan otot-otot tidak tumbuh dengan normal.
“Selain Ridwan, ternyata tetangganya juga sama punya penyakit seperti yang diderita Ridwan, namun yang dua anak ini masih usia 6 dan 9 tahun” ungkap Reynaldi.
Untuk itu, baik Pemprov Jabar atau Pemkab Subang harus melakukan pendampingan dan penyuluhan terkait penanganan kejang dan demam tinggi, sehingga tidak terjadi kasus seperti ini.
“Jangan sampai terjadi lagi kasus yang menimpa Ridwan dan 2 anak lainnya, kasihan mereka yang harusnya bisa menjadi orang yang berdaya saing tinggi, dan hebat, jadi seperti ini,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah hadir dalam rangka memudahkan menanggulangi kesehatan masyarakat, ini menjadi tanggung jawab bersama.
“Kita harus terus ber gotong royong untuk membantu masyarakat khususnya dalam penangan kasus atau penyakit ini,” pungkasnya. @eko