Search
Close this search box.

RI Bakal Bangun Pabrik Etanol-Metanol Rp 19 Triliun di Bojonegoro

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia./visi.news/kabar golkar.

Bagikan :

VISI.NEWS | JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia untuk mempercepat pembangunan industri metanol dan etanol. Langkah tersebut diambil sebagai upaya mengurangi ketergantungan impor solar yang mencapai 80% dari pemenuhan kebutuhan dalam negeri.

Bahlil mengatakan instruksi tersebut disampaikan Prabowo pada saat rapat terbatas baru-baru ini. Bahlil menilai upaya itu sekaligus dapat meningkatkan produksi biodiesel dalam negeri.

“Kemarin juga ratas Pak Presiden memerintahkan untuk segera membangun industri etanol dan metanol. Karena 80% metanol sebagai campuran daripada biodiesel itu kita impor,” kata Bahlil saat ditemui di kediamannya, Pancoran, Jakarta, dikutip Kamis (28/11/2024).

Bahlil menjelaskan salah satu pabrik bioetanol yang akan dibangun terletak di Bojonegoro, Jawa Timur. Pembangunan tersebut menarik investasi sekitar US$ 1,2 miliar atau setara Rp 19 triliun (15.870).

“Jadi kita akan bangun satunya di Bojonegoro dengan industri kurang lebih sekitar US$ 1,2 miliar investasinya,” jelas Bahlil.

Bahlil menegaskan pemerintah terus mendorong pembangunan pabrik bioetanol agar mengurangi ketergantungan impor sekaligus sejalan dengan cita-cita Prabowo menuju swasembada energi.

Bahlil pun menyebut tidak menutup kemungkinan program biodiesel B50 dapat memakai bahan dari produksi dalam negeri.

“Etanol ini kita impor terus. Dan sekarang kita lagi dorong untuk membangun pabrik etanol baik dari tebu maupun dari singkong. Karena biodiesel itu campurannya itu kan adalah CPO, etanol, metanol dan sebagian dari solar. Nah, kalau kita dorong ke depan B50 kita memakai solar dari produksi dalam negeri. Jadi, nggak lagi kita impor,” terang Bahlil. @desi

Baca Berita Menarik Lainnya :