- Makhova menyimpulkan bahwa Rosbank telah menghabiskan “banyak uang untuk merekrut” pakar yang sangat terspesialisasi yang memahami teknologi [blockchain dan CBDC].
VISI.NEWS | RUSIA – Rosbank, salah satu bank terbesar di Rusia, telah menghabiskan sekitar $1,6 juta untuk integrasi rubel digital – meskipun proyek percontohan CBDC baru berumur kurang dari dua bulan.
Bank ini adalah salah satu bank paling bullish di Rusia dalam hal CBDC dan adopsi kripto.
Sebelum peluncuran uji coba rubel digital pada bulan Agustus, Rosbank mengatakan bahwa pihaknya “siap untuk berpartisipasi dalam proyek percontohan dengan klien nyata.”
Rosbank juga meluncurkan uji coba pembayaran kripto internasional pada bulan Juni, yang memungkinkan perusahaan-perusahaan Rusia untuk berdagang menggunakan aset kripto melalui platform yang didukung pertukaran kripto.
Per Vedomosti, Olga Makhova, Direktur Perubahan, Inovasi, dan Manajemen Data di Rosbank, mengatakan bahwa sebagian besar uang telah dihabiskan untuk “keamanan informasi.”
Dia juga mengatakan uang telah dibelanjakan untuk “membangun pintu gerbang antara bank dan [platform] Bank Sentral.”
Makhova mengatakan bahwa solusi Bank Sentral berarti tidak ada kebutuhan bagi Rosbank untuk mengeluarkan uang untuk “menerapkan teknologi blockchain.”
Namun dia menambahkan bahwa bank tersebut terpaksa mengeluarkan uang untuk “menyebarkan solusi kriptografi yang kompleks.”
Integrasi CBDC: Prioritas Bank Rusia?
Bank-bank Rusia diperkirakan mengeluarkan uang untuk solusi interoperabilitas yang memungkinkan mereka memproses transaksi yang melibatkan CBDC luar negeri.
Bank Sentral sendiri telah mengklaim bahwa fungsi semacam ini dapat diterapkan pada tahun 2025.
Dan eksekutif Rosbank mengklaim perusahaannya telah mulai berinvestasi dalam teknologi CBDC pada tahun 2021.
Olga Makhova, Direktur Perubahan, Inovasi, dan Manajemen Data di Rosbank, berbicara saat wawancara dengan outlet media RBC. (Sumber:RBC/YouTube/Tangkapan Layar)
Dia mengatakan bahwa kebutuhan untuk memastikan semua transaksi rubel digital memiliki tanda tangan digital elektronik memerlukan pemikiran ke depan dari pihak bank.
Makhova mengatakan, “[Integrasi rubel digital] adalah [proyek] yang sangat sulit dari sudut pandang organisasi. Hal ini memerlukan restrukturisasi serius baik untuk sistem dan aplikasi seluler kami.”
Makhova menyimpulkan bahwa Rosbank telah menghabiskan “banyak uang untuk merekrut” pakar yang sangat terspesialisasi yang memahami teknologi [blockchain dan CBDC].
Rosbank adalah bagian dari kelompok awal yang terdiri dari 13 bank domestik yang mengerjakan proyek percontohan ini.
Uji coba ini dilakukan di 11 kota di seluruh negeri, dengan 600 warga yang menggunakan token tersebut.
Bank Sentral mengatakan bahwa 16 bank lain akan bergabung dalam uji coba ini pada tahun 2024, meskipun identitas perusahaan-perusahaan ini belum terungkap.
@mpa/cryptonews